Rumusan tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran teknologi dalam kepemimpinan kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di MA Darus Sholah Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, strategi yang diterapkan, serta dampak penggunaan teknologi terhadap kualitas pembelajaran dan keterlibatan siswa.
Rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah ini mencakup teori kepemimpinan transformasional yang menekankan pentingnya inovasi dan motivasi dalam pendidikan, serta teori konstruktivisme yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat mendukung pengalaman belajar yang interaktif. Selain itu, kajian tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan menunjukkan bahwa integrasi teknologi dapat meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar ( Hwang & Chang, 2021).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Menurut penelitian oleh Alharbi (2021), integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi siswa dan hasil akademik. Di MA Darus Sholah, teknologi seperti platform pembelajaran online dan aplikasi manajemen kelas telah diterapkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas. Hal ini menjadi dasar hukum bagi lembaga pendidikan untuk mengintegrasikan teknologi dalam kurikulum mereka (Depdiknas, 2003). Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah juga mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Pendidikan di pesantren, termasuk MA Darus Sholah, tidak hanya berfokus pada aspek akademis tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai religius. Menurut M. N. Quraish Shihab (2021), teknologi dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran agama yang lebih interaktif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Dari perspektif psikologis, teknologi dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Menurut Mayer (2021), penggunaan media digital dalam pembelajaran dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan mengurangi rasa bosan, sehingga siswa lebih terlibat dalam proses belajar.
METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Rancangan ini dipilih untuk mengeksplorasi secara mendalam peran kepala sekolah dan guru dalam pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran di pesantren, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum Merdeka. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat memahami konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi penggunaan teknologi di lingkungan pendidikan.
Populasi dan Sampel (Sasaran Penelitian)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pesantren yang telah menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran. Sampel diambil secara purposive dari beberapa pesantren yang dianggap representatif, dengan kriteria tertentu, seperti tingkat penggunaan teknologi dan pengalaman dalam menerapkan kurikulum Merdeka. Sasaran penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran menggunakan teknologi.