"Reni, main  ke lapangan Kodam yuk, lihat pasar malam" kata Lodi. Tangan kanannya memainkan dering bel sepeda.
"Sekarang?" tanya Reni.
"Tidak, minggu depan Ren" jawab Lodi sambil tertawa.
"Ya sekarang dong Ren" sambungnya lagi.
Reni ikut tertawa mendengar jawaban Lodi. Dicubitnya pipi Lodi sahabatnya itu sambil berjinjit.
"Aku pamit mamak dulu ya" pinta Reni sambil mengikat  rambutnya yang hitam ikal sebahu itu dengan karet gelang.
"Tidak usah, kita  hanya sebentar saja kok, nanti malah tidak ijinkan" jawab Lodi sambil mengayuh pedal sepedanya.
Tak lama berselang, terlihat Reni  berdiri  di  atas  roda belakang dengan menginjak penyangga kaki dari pipa besi.Kedua tangan Reni berpegangan pundak Lodi.
"Hei, jangan ngebut - ngebut Lodi! aku takut jalannya ramai sekali"Â teriak Reni.
"Tenang saja Ren,aku sudah biasa bersepeda lewat sini"
Sepeda mereka melaju kencang menuju lapangan Kodam Brawijaya. Tempat pasar malam rakyat.