Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakaknya membawa tas berukuran sedang, Ia menentengnya dan mengenakan tas kecil feminin yang diselempangkan di pundak kirinya. Bernard menenteng plastik berwarna putih berisi makan malamnya dan kakaknya. 

Dan dua buah botol air mineral berukuran besar. Mereka berjalan menyusuri jalan bertegel putih melewati penjual – penjual yang duduk di emperan stasiun. Mereka menjajakan berbagai jenis makanan besar maupun kecil sampai rokok, permen dan air mineral juga tersedia di sana. Mereka berempat berjalan melewati petugas sambil papinya Bernard menunjukkan tiket milik kakaknya dan Bernard. 

Sang petugas mempersilahkan mereka lewat. Kemudian mereka menaiki tangga jalan, menuju lantai dua kemudian menyusuri kembali jalanan untuk berdiri tepat di gerbong sesuai dengan tiket mereka berdua. Mereka berempat berhenti pada kursi tempat menunggu kereta. Bernard memberikan tas kresek berisi makan malam mereka ke maminya untuk sebentar memegangnya. 

Kemudian Bernard menurunkan tas ranselnya berukuran besar dari punggungnya, kemudian menaruhnya di antara kedua kakinya. Kakaknya mengambil posisi untuk duduk di beberapa kursi kosong yang ada di sampingnya. 

Ia menaruh tas berukuruan sedang di dekat Bernard, lalu melepaskan tas kecil dari pundaknya kemudian menaruhnya di atas kedua pahanya. Maminya Bernard duduk di kursi antrian di samping kakaknya. Dan papinya berdiri di depan Bernard sambil pandangannya mengarah pada jalur kereta api. 

Tanpa mereka sadari dua sosok yang mengikuti Bernard tempo hari kini sudah mengikutinya dan berdiri berjejalan dengan para penumpang lain yang sedang menunggu kereta. Wajah mahkluk – mahkluk itu makin kusut dan menyeramkan. 

Entah apa yang ingin mereka lakukan. Bernard sesekali memperhatikan petugas yang lalu lalang di sekitarnya. Bernard masih agak lelah setelah packing. Pikirannya hanya ingin cepat sampai Yogyakarta dan memulai kehidupan barunya.

Pandangan Bernard menuju pada hilir mudik penumpang yang membawa banyak sekali barang bawaan. Sesekali anak – anak kecil berlari – larian melewati mereka. 

Cleaning service membersihkan jalan, memungut sampah – sampah yang berserakan dan memasukkannya ke dalam tong sampah yang berdekatan dengannya. Beberapa menit berlalu, jumlah penumpang semakin banyak dan berdesak – desakan. 

Dari pengeras suara diumumkan bahwa Kereta Api senja utama dari stasiun Gambir, Jakarta menuju stasiun tugu, Yogyakarta akan segera tiba di jalur tiga. Beberapa penumpang yang berada di sekitar Bernard bersiap menggantungkan kembali tas – tas mereka pada pundak mereka. Beberapa juga menarik gagang - gagang koper mereka supaya memanjang sehingga mereka bisa menyeretnya dengan mudah. Kebisingan melingkupi tempat antrian di stasiun Gambir. Deru panjang lokomotif sejenak menganggetkan Bernard.

Rangkaian gerbong kereta api memasuki rel kereta api di jalur tiga. Bernard menarik ujung tas ranselnya kemudian memposisikannya di belakangnya dan Mengaitkan kedua penyangga tas itu di kedua pundak kanan dan kirinya. Kereta telah berhenti. Seluruh penumpang memasuki pintu – pintu gerbong kereta api memenuhi ruang – ruang yang telah disediakan. Kedua orang tua Bernard tetap berdiri di luar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun