Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka mendekat, Yopie yang terlihat paling tenang datang mendekati Bernard yang terbaring di atas balok kayu. Ia menjulurkan kedua tangannya dan berusaha mencekik Bernard.

“ Yopie, apa yang kamu lakukan. Tolong saya. “ Bernard memohon dengan sangat.

Yopie, kakaknya dan Jack yang kala itu sudah mengenakan sebuah jubah panjang berwarna hitam. Mereka mengelilingi Bernard dan menghujamkan pukulan demi pukulan ke arah Bernard. Bernard tidak mengerti, setengah tidak percaya dan berteriak,

“ kenapa kalian melakukan ini padaku ? “

Ketiga temannya itu mengeluarkan umpatan dan mantera – mantera yang tidak ia mengerti. Api menyela – nyala dengan congkaknya. Apa yang telah dinubuatkan selama ribuan tahun harus dieksekusikan malam ini, tepat di saat bulan purnama dan tanda langit X yang telah terpampang jelas di langit – langit. Apa ini, apa maksud semua ini? Kenapa Bernard yang harus mengalami ini ? Panasnya api menggeliat sempurna di sekujur tubuh Bernard, sepertinya benteng pertahanannya akan berakhir malam ini. Ia akan di eksekusi dan akan menjadi salah satu diantara mereka.

“ Panaaaaassssssss !!!!! “ Teriak Bernard

            Kulit – kulit kaki Bernard sudah mulai terkelupas. Tulisan X di langit mulai berpijar dan mengeluarkan cahaya emas di pinggir – pinggirnya. Bernard sangat lemas dan ia tidak kuasa untuk menghentikan kobaran api. Keringat mengucur deras, Bernard tidak sanggup lagi. Tepat dari kejauhan muncul Seorang gadis cantik. Gadis itu mengenakan sebuah gaun berwarna putih panjang, seperti gaun pengantin yang sangat indah. Ia mengenakan sebuah mahkota cantik bertahtakan dua puluh lima berlian dengan zamrud berkepala naga. Ia berjalan mendekat ke arah Bernard.

Gadis itu berkata kepada Bernard dengan lembut, “ sebentar lagi aku akan mencapai keabadian. “

“ Lho, Mitha. Apa yang kamu lakukan di sini. “ Tukas Bernard.

Mitha tersenyum, kemudian ia merebahkan dirinya di samping Bernard. Ia terlihat sangat siap untuk ritual selanjutnya. Entah apa yang ingin di lakukannya. Walaupun Mitha duduk diatas balok kayu itu, ia seolah terbuat dengan air, tak sejentik apipun yang mampu mengenai dirinya. Hampir dua puluh menit ia merebahkan diri. Sekonyong – konyong, tubuhnya berkilauan seperti emas. Ia bangkit dan duduk di atas tumpukkan balok kayu. Dari keningnya mengeluarkan sebuah tanda X. Kali ini tidak tanggung – tanggung tulisan X itu menggeliat – geliat dan memancarkan cahaya keemasan. Ia berubah menjadi seekor ular berkepala tiga. Ia menjadi seekor mahkluk yang sangat mengerikan. Kulit – kulitnya mengelupas. Dari kejauhan, nampak Yopie, kakaknya yang bernama Ian, Jack, Austin, Bryan, Rocky, Katie dan Rho we yang mengenakan jubah hitam panjang dan datang menghampiri Mitha. Mereka mengelilingi Mitha, berlutut dan menyembah Mitha sambil mengucapkan kata – kata sakral, “ Semoga keabadian selalu menyertaimu hai Puteri kegelapan sang mempelai Roh we da penguasa alam semesta. Roh we da adalah leluhur Rho we, yang merupakan sang penghulu maut dan berkuasa atas dunia kegelapan di atas, bawah dan yang berterbangan di atas Bumi. 

            Malam ini adalah penentuan saatnya perjumpaan sang Rho we da dengan seorang gadis perawan untuk mencapai sebuah keabadian. Mitha adalah gadis yang dinantikan selama ratusan tahun untuk dijadikan sang mempelai penghulu setan. Malam ini harus digenapi, seluruh pengikutnya telah menyanyikan suara – suara pemujaan kepada sang dewa Rho we da. Mereka sangat mengerikan, wajah mereka memperlihatkan rupa – rupa iblis yang sangat menjijikkan dari berbagai bentuk dan Bernard sendiri hampir tidak percaya bahwa Mitha adalah gadis yang di nanti – nantikan selama ini. Mitha sekonyong – konyong terbang ke udara. Awan hitam dengan lambang X merupakan sebuah simbol bahwa sang Iblis akan mencapai keabadian. Kematian Bernard harus terjadi supaya tergenapi keabadian Mitha dengan Rho we da. Bernard sangat lemah dan ia sudah tidak sanggup. Sepertinya kekuatan jahanam itu sungguh lebih kuat dan segenap ia tetap berusaha melepaskan diri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun