" Kok bisa mas?"
" Saat Budiman habis dimakamkan, Hasyim tiba-tiba mendatangi apartemenku di jakarta dengan membawa dua orang anak yang baru lulu SD. Mereka berdua kembar, namun beda kelamin. Namanya Relia dan Roy." Reymond mengambil Gawainya dan di sodorkan pada niluh. " Itu Relia sekarang, cantik kan?"
" Cantik mas. Pasti orang tuanya bangga punya anak secantik dia."
" Dia sudah lulus kuliah sekarang dan memiliki sebuah cafe di pusat perbelanjaan di Surabaya. Kelak, saat kamu ke Surabaya, cobalah mampir ke Cafenya. Dia SMP cuma dua tahun dan SMA juga. Kecerdasannya mengingatkanku pada diriku semasa itu. Tapi sayangnya, dia anak dari Budiman." Reymond murung.
" Bagaimana dengan Roy mas?" Niluh membukakan botol anggurnya.
" Roy begitu tampan Luh, banyak sekali wanita yang mengejarnya sehingga sekolahnya berantakan. Sekarang dia masih aku hukum, tidak aku berikan uang saku. Karena dia terlambat lulus. Tapi dia justru di biayai oleh wanita-wanitanya. Dan anehnya, dia tidak pernah sungkan untuk minta uang pada mereka." Reymond tampak malu. Dia ambil kembali gawainya dari tangan Niluh. Dia perikasa foto kedua anak angkatnya. Reymond menggelengkan kepala.
" Luh, kamu kenal dengan istri Budiman, katanya dia punya warung di sini juga?"
" Kamu ingat Laila?"
Reymond mengangguk.
" Laila itulah istri Budiman. Tiap minggu Budiman mengunjungi Laila."
" Kapan mereka menikah Luh?"