Mohon tunggu...
Tirto Karsa
Tirto Karsa Mohon Tunggu... Buruh Pabrik -

"Hidup hanya senda gurau belaka"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Layu

10 Januari 2018   13:12 Diperbarui: 10 Januari 2018   13:18 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Dan kita dulu ..." Niluh segera menaruh jari telunjuknya di mulut Reymond. Niluh kelihatan sekali tidak menginginkan perkataan Reymond itu berlanjut.

" Bagaimana kabar Hasyim, Jono, Budiman dan Rofiq mas?"

" Semua telah meninggal luh, tinggal aku sama Hasyim yang masih hidup." Reymond menangis. " dan aku tidak ada waktu saat mereka sakit. Karirku sedang susah-susahnya saat itu. Sedangkan aku tidak bersama mereka tinggal di Surabaya."

" Emang saat itu mas di mana?"

" Jakarta luh, aku masih menjadi karyawan rendahan saat itu. Gajinya tidak seberapa, dan tentu tidak akan cukup buatku pulang ke desa atau menjenguk mereka ke Surabaya."

" Aku turut berduka mas. Emang mereka sakit apa mas?"

" Yang aku tahu, mereka terkena HIV."

" Bagaimana bisa mas?" Niluh tampak panik.

" Kegiatan bercinta mereka tidak tertib Luh. Mereka diketahui terkena HIV juga baru sekitar 2 tahun sebelum meninggalnya. Sekitar sembilan tahun lalu. Kata Hasyim, saat itu kondisi mereka sudah benar -benar buruk."

" Bagaimana kondisi keluargamu?"

" Aku tidak menikah luh, tapi aku punya anak." Reymond tertawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun