Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sinergi dan Kolaborasi Transisi Energi pada masa Presidensi G20 Indonesia Berbasis Komunitas

8 Juli 2022   08:40 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:42 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Harapan pada Presidensi G20 Indonesia

Presidensi G20 Indonesia hendaknya dapat memberikan benchmark dan model transisi energi, baik dari jenis renewable energi, maupun model kerjasama yang melibatkan komunitas sehingga hal ini mendukung proses yang berkelanjutan dalam jangka waktu panjang. Apalagi bila model ini juga dapat dijadikan concentrate deliverables pada masa Presidensi G20 Indonesia melalui pendekatan hibah atau CSR.  Hal ini mempunyai peran strategis pada saat Presidensi G20 Indonesia sebagai wakil negara berkembang, dan dapat diterapkan di kabupaten kota sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Indonesia dapat mendorong kemitraan yang lebih luas dari sesama anggota G20 maupun dunia global untuk berpartisipasi dalam proses transisi energi yang berkelanjutan yang melibatkan komunitas.  Apabila model ini dapat dilakukan secara massif, maka proses emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang saat ini mencapai 75% dapat berkurang secara signifikan dengan memberikan azas manfaat yang lebih luas baik bagi negara berkembang, apalagi di negara miskin.

Aksesibilitas negara berkembang, apalagi negara miskin terhadap ekonomi inklusif, salah satunya pada sektor energi bersih perlu dukungan dan kepeimpinan di tingkat global.  Hal ini dapat dilakukan dalam masa Presidensi G20 Indonesia dimana dunia menaruh harapan besar akan adanya pemerataan yang berkeadilan dalam memenuhi standar SDGs. 

Melalui kepemimpinan Indonesia dalam dunia global di G20, maka Indonesia mampu memnerikan contoh nyata dengan mengimplementasikannya di berbagai kabupaten/kota dengan sebaran yang cukup luas. Hal ini dapat mendukung sebagai sebuah upaya solutif dalam menghadapi kelangkaan energy dimasa mendatang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun