4/ Â Ada Manfaat Juga Bencana
Kalau dirasakan sebenarnya musim kemarau saat ini hanya sebentar, tidak ada 6 bulan, itu di Jawa. Tidak benar-benar kering. Selama musim kemarau masih ada beberapa kali guyuran hujan.
Ada yang ingin hujan ada yang ingin terang benderang, semua berhubungan dengan perekonomian. Alam hanya mengikuti siklus saja.
Sebenarnya siapa yang harus menyesuaikan? Kondisi alam atau manusianya?
Sebagai manusia pasti inginnya cuaca selalu cerah tapi tidak kekurangan air, begitu bukan?
Di sini hanya dua musim saja masih banyak yang belum bisa diatasi, bagaimana bila empat musim?
Jawaban saya pribadi, senang dong, bisa menikmati  musim-musim, jadi indah.Â
Tapi alam sudah mengatur dirinya untuk keseimbangan semesta. Mangkanya ada perbedaan musim di tiap tempat. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan musim, mengikuti, dan menyesuaikan (walau sebenarnya tak semudah itu).
Ketika kemarau ada kesempatan bermain layang-layang bagi anak-anak termasuk bocahku atau beberapa orang dewasa. Kesempatan membangun rumah seperti tetanggaku atau menyelesaikan proyek seperti temanku, dan sebagainya sebelum hujan menyapa.
Tak jarang kebakaran hutan juga terjadi. Di lereng gunung Arjuno dan Panderman sering terjadi kebakaran hutan. Entah akibat ulah manusia atau memang karena gesekan kayu atau ranting yang menyebabkan kebakaran.
Berhari-hari kebakaran hutan ini bisa terjadi saat kemarau, lebih-lebih ditambah dengan hembusan angin kencang, kebakaran akan makin cepat meluas.
Bila malam hari terlihat jelas titik apinya dari pelataran rumah.Â
Kebakaran hutan akan berdampak buruk ketika musim penghujan tiba. Pepohonan yang habis akan mempermudah air hujan menggelontor tanah di lereng gunung.Â
Yang di bawah harus siap-siap menerima kiriman air dan lumpur yang meluber, jalan raya pun bisa tergenang.Â