Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menganalisa Isi Transkrip Pembicaraan SN, MS, dan R

21 November 2015   14:58 Diperbarui: 21 November 2015   15:56 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(6.) Ms: Bapak juga nanti baru bisa bangun setelah kita kasih purchasing garanty lho         pak. Purchasing garanty-nya dari kita lho pak.

(7.) R: PLTA-nya

(8.) Ms: Artinya patungan? Artinya investasi patungan 49-51 persen. Investasi patungan off taker kita juga? double dong pak? modalnya dari kita, off takernya dari kita juga.

(9. )R: Kalau off taker itu.....

Oke deh Kalau Freeport ngga usah ikut

(10.) Ms: Ini yang Pak R pernah sampaikan ke Dharmawangsa itu?

 

Analisa: Isi transkrip pembicraan poin 2 sampai 10 membicarakan perihal PLTA di Urumuka, proyek PLTA yang sarat masalah. Proyek PLTA berkapisas 300 megawatt itu merupakan proyek pemerintah Papua yang terbengkalai.. Pada poin 8 MS (Presidir PT. FI) menyebutkan angka investasi patungan 49 : 51 persen. Nilai investasi untuk PLTA Urumuka itu hingga siap beroperasi pernah dilaporkan besarnya sekitar Rp.7 Triliyun. Jadi komposisinya: Rp.3,4 T modal pemerintah daerah Papua dan Rp.3,6 T adalah investasi Freeport. Salah satu faktor penyebab terbengkalainya PLTA Urumuka karena keraguan-raguan dalam menanamkan investasi sebab belum ada kepastian dari pihak Freeport bersedia membeli listrik dari PLTA ini sehingga gelontoran dana yang sangat besar tersebut dikawatirkan akan mubazir. Karena kalau cuma untuk kebutuhan listrik masyarakat kapasitasnya berlebih. Nilai 51% saham atau sebesar Rp.3,6 T yang disebut oleh MS bisa jadi semacam sinyal yang tersembunyi bahwa pihak Freeport mengorbankan Rp.3,6 T asalkan Freeport bisa cepat mendapatkan kepastian adanya kontrak baru hingga 2041..

Tudingan Menteri ESDM bahwa Setya Novanto meminta saham 49% dari Freeport sehubungan dengan proyek PLTA ini bisa jadi benar, berarti ada rekaman yang belum diketahui publik yang membuktikan bahwa kata-kata 49% saham itu keluar dari mulut Setya Novanto. Kalau bukti-bukti itu ada maka semakin kuat dugaan bahwa angka 49 : 51 persen adalah nilai gratifikasi yang diminta atau ditawarkan dalam rangka memuluskan keinginan PT. Freeport Indonesia.

Sebagai pelengkap analisa ini silakan lihat tautan berikut:

http://www.kompasiana.com/beni.guntarman/proyek-plta-urumuka-sarat-pertanyaan_564f19ebf67a618d09320d11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun