(11.) R:....(tidak jelas)
(12.) Ms: Oh kalau komitmen, Freeport selalu komitmen. Untuk smelter desember kita akan taruh 700 ribu dollar. Tanpa kepastian lho pak. Karena kalau kita ngga tahu, kita ngga komit. Sorry 700 juta dollar.
(13.) Sn: Presiden Jokowi itu dia sudah setuju di sana di Gresik tapi pada pada ujung-ujungnya di Papua. Waktu saya ngadep itu, saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat itu terjadi sama Darmo...Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan ke depan, ada tiga....(kurang jelas)
Tapi kalau itu pengalaman-pengalaman kita, pengalaman-pengalaman presiden itu, rata-rata 99 persen gol semua.
Ada keputusan-keputusan lain yang digarap, bermain kita
Makanya itu, Reza tahu Darmo, dimainkan habis-habisan, selain belok
Â
Analisa: isi pembicaraan poin 11 diduga berhubungan dengan poin 12 dan 13. Pengusaha R tampaknya menyampaikan hasil pembicaraannya dengan seseorang (Pejabat) dan menyampaikan tentang keraguan pihak Istana tentang komitmen Freeport untuk bersikap patuh dan menghormati Undang-Undang yang berlalu di Indonesia. Karena pada poin 12 MS selaku Presidir PT. FI menegaskan komitmennya tentang investasi untuk smelter senilai 700 juta US dolar.
Pada poin 13 Setya Novanto (SN) mengatakan bahwa dia ada bertemu Presiden Jokowi dan Darmawan Prasojo (Darmo) sebelum tanggal 8 Juni 2015, saat pembicaraan ini berlasung. Poin 13 adalah poin yang sangat penting untuk diketahui, apakah betul SN ada bertemu Presiden dan rapat membicarakan perihal Freeport!? Kalau tidak ada maka poin 13 ini akan menjadi salah satu titik tolak penyelidikan lebih jauh tentang pencatutan nama Presiden oleh Setya Novanto. Sebagai pelengkap analisa silakan simak:
(http://www.antaranews.com/berita/480024/gubernur-desak-freeport-segera-bangun-smelter-di-timika)