Mohon tunggu...
Enjang Sumantri
Enjang Sumantri Mohon Tunggu... lainnya -

rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kisah Sebuah Kabupaten Bernama Subang

6 April 2017   12:47 Diperbarui: 21 Mei 2017   11:37 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ojang yang bukan siapa-siapa tidak pernah berada dalam garis edar elit politik Subang, hadir secara tiba-tiba dan dipastikan lenyap dengan tiba-tiba. Ia akan dilupakan dan dihitung dalam konstelasi politik Subang ke depan.

Imas dan Golkar

Adalah sosok wakil Bupati Subang, Imas Ayumningsih yang dipastikan akan menjadi Bupati menggantikan Ojang. Usianya yang sudah 64 tahun menjadi salah satu alasan bahwa umur politiknya tidak akan bertahan lama. Imas belum tentu diusung Golkar pada pilkada 2018 nanti. Jabatannya sebagai mantan bendahara Golkar Jawa Barat didapat dari loyalitasnya sebagai orangnya Yance, Ketua Golkar Jawa Barat sebelum Dedi Mulyadi. Terpilihnya Dedi ini menjadi titik balik yang tidak menguntungkan bagi kelompok Ali Hasan dan Soksi. Imas yang menjabat ketua Soksi Subang sebetulnya tak nyaman dengan Rumanda Ketua Golkar Subang saat ini. Majunya Imas sebagai wakil bupati yang diusung Golkar Subang diyakini karena tekanan Yance dan Ali Hasan terhadap Rumanda. Jadi posisi Imas pada pilkada 2018 belum bisa dikatakan aman. Ketika Yance dan kelompok Soksi tidak lagi memegang kendali Golkar Jawa Barat, maka posisi Imas bisa dikatakan goyah.

PKS

Keberhasilan PKS meraih 7 kursi di DPRD Subang merupakan kejutan dengan melihat peta demografi dan struktur sosial ekonomi masyarakat Subang. Adalah sosok Agus Masykur tokoh dibalik pencapaian kesuksesan yang diraih PKS Subang. Agus sempat digadang-gadang menjadi penantang serius Ojang-Imas pada pilkada 2013 lalu. Tetapi pasangan Agus Masykur-Asep Rochman yang diusung PKS-PAN hanya meraih suara 14% dan berada di peringkat ketiga. Kesalahan PKS Subang tampaknya adalah memasang target terlalu tinggi dengan menempatkan Agus Masykur sebagai Bupati. Jika PKS berani menurunkan target menjadi wakil Bupati dan menggandeng Partai Demokrat, bisa jadi perolehan suaranya nya tidak separah itu.

Agus Masykur relatif muda, berusia 44 tahun dan 3 kali berturut-turut menjadi anggota DPRD Subang. Jabatannya sebagai ketua PKS Subang telah berakhir dan digantikan oleh Totong Munandar. Posisi Agus tentu saja berada dalam bahaya karena Totong dan Agus tidak berasal dari barisan yang sama. DPW PKS Jawa Barat ternyata lebih memilih Totong dibanding Agus pada Musda PKS Subang yang lalu. Tapi posisi Agus sebagai sebagai Wakil Ketua DPRD masih aman.

Agus Masykur masih menjadi sosok yang paling populer dan lebih memungkinkan untuk diusung PKS Subang pada pilkada 2018 nanti. Jika Agus jadi diusung oleh PKS Subang, persoalan berikutnya adalah mencarikan Agus pasangan yang sepadan dan sikap luwes dari PKS agar mau bernegosiasi dan tidak memasang target terlalu tinggi.

Nasdem

Nasdem akan diuntungkan dengan riak-riak di internal PDIP pasca Ojang. Jika Maman memegang kendali atas PDIP, maka Maman pasti akan melakukan pembersihan untuk menyingkirkan orang-orang yang pernah satu kubu dengan Eep dalam konflik dengannya dulu. Tanda-tanda itu sudah mulai terlihat dengan pernyataan Eep untuk menyediakan tempat di Nasdem bagi orang-orangnya yang sudah merasa mulai disingkirkan. Walaupun bisa saja pernyataan Eep tersebut dilatarbelakangi dendam karena pemecatan dirinya dari partai.

Nasdem juga akan diuntungkan dengan riak-riak Golkar Jawa Barat yang pasti berimbas ke Golkar Subang. Pudarnya pengaruh Ali Hasan dan Soksi Jawa Barat di kepengurusan Dedi Mulyadi nanti juga akan berimbas pada posisi Imas dan Soksi Subang.

Perolehan suara yang hanya 14% pasangan Atin dan Nina pada pilkada 2013 yang lalu diyakini karena faktor Eep yang tidak bisa secara terbuka dan full power untuk turun menggalang dukungan bagi pasangan ini. Eep masih mempergunakan jabatan ketua DPC PDIP Subang untuk mencoba menyelamatkan kawan-kawannya dalam DCS/DCT pileg 2014. Pilkada 2018 nanti hasilnya bisa sangat berbeda jika Eep leluasa terjun ke gelanggang tak peduli siapapun yang akan diusung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun