Mohon tunggu...
Enjang Sumantri
Enjang Sumantri Mohon Tunggu... lainnya -

rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kisah Sebuah Kabupaten Bernama Subang

6 April 2017   12:47 Diperbarui: 21 Mei 2017   11:37 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah apa ilmu yang dimiliki Eep sampai ia berhasil memobilisasi dukungan dari birokrat Subang untuk membangun front perlawanan bersama terhadap Kejati dan Mendagri. Demo para pendukung Eep yang sering digelar di halaman kantor Kejati Jawa Barat acapkali menampilkan para pejabat pemerintah Kabupaten Subang, wakil Bupati Subang dan bahkan Ketua DPRD Subang yang juga Sekretaris DPC PDIP Subang, Atin Supriatin, untuk berorasi dan menyemangati massa pendukung Eep. Yang konyol dan meyerempet-nyerempet makar adalah demo PNS Kabupaten Subang ke kantor Mendagri dan membuat surat pernyataan bermaterai yang mengancam penghentian pelayanan publik sebagai bukti pembelaan mereka terhadap Eep. Aksi itu betul-betul dilakukan meski tak berlangsung lama. Alun-alun kantor Bupati Subang pernah jadi tempat parkir seluruh mobil dinas pemerintah Subang yang mogok. Aksi ini menuai reaksi dan kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Mendagri.

Setelah beberapa kali berhasil menghindari proses penangkapan oleh Kejati, Eep akhirnya berhasil dihadapkan ke Pengadilan Tipikor Bandung dan lucunya dianugerahi vonis bebas. Antiklimaks bagi para pejabat Kejati yang berbulan-bulan dan kelelahan mengejar sang Bupati. Tetapi jagoan selalu menang belakangan kata orang. Jaksa KPK yang tidak puas, mengajukan kasasi dan dikabulkan oleh Mahkamah Agung dengan memvonis Eep hukuman 5 tahun penjara dan denda 200 juta rupiah serta membayar uang pengganti 2,5 milyar rupiah. Tamatlah sudah karir Eep sebagai Bupati dan digantikan oleh ajudannya Ojang Sohandi.

Mencoba Bertahan di Menit Terakhir

Seperti halnya Walikota dan Ketua PDIP Kota Bekasi Mochtar Muhammad, rekan seperjuangannya diluar dan didalam penjara dan tetangganya selama persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung, Eep masih memimpin partai yang tengah bersiap menyongsong pilkada Subang 2013 dan pileg 2014 dari penjara. Eep masih memegang kendali dan kontrol atas kebijakan partai terutama dalam hal rekomendasi calon Bupati dan penentuan formasi daftar calon tetap DPRD Subang.

Eep yang masih menyimpan harapan dan prasangka baik terhadap Ojang ternyata kecele dan kecewa berat ketika Ojang malah mengajukan Bendaharan Golkar Jawa Barat yang pernah jadi lawan berat Eep pada pilkada 2008, Imas Ayumningsih sebagai calon wakil Bupati pada pilkada 2013. Eep berharap Ojang menggunakan hak prerogatifnya dengan memilih Nina, istri Eep, sebagai calon wakil Bupati. Eep masih menyangka bahwa Ojang seharusnya tunduk pada keinginannya. Karena jasa dan budi baik Eep, maka Ojang menjadi wakil Bupati bukan sekedar pejabat eselon IV. Sayangnya Eep tidak tahu bahwa Ojang sekarang, bukan Ojang yang dulu. Ojang sang Bupati sudah punya mimpi dan agenda sendiri.

Ojang telah menemukan kenyataan bahwa betapa aura politik Eep mulai luntur dan PDI Subang bukan hanya Eep. Disisi lain Eep tidak sadar bahwa ketidakhadirannya selama dipenjara membuat Ojang mendapatkan ruang bermanuver untuk memobilisasi kalangan partai agar mau mensukseskan agenda Ojang sang Bupati.

Hanya Atin Supriatin, Sekretaris DPC PDIP Subang sekaligus Ketua DPRD Subang loyalis Eep yang secara terbuka berani berdiri membela Eep habis-habisan. Tentu saja Atin harus membela Eep habis-habisan, karena dikalangan internal partai desas desus sekretaris lahir batin yang disandang Atin bukan hal yang rahasia. Sementara loyalis-loyalis Eep lainnya mulai menjaga jarak dari Eep dan Atin sambil berhitung ruang dan pilihan politik yang harus diambil karena angin politik mulai berubah arah.

Dengan mendapatkan dukungan dari klik Maman Yudia di Subang dan DPD PDIP Jawa Barat, Ojang memutuskan mengambil Imas sebagai calon wakil Bupati. Ojang memandang remeh ancaman Eep yang akan menjegal pencalonannya dengan jalan tidak mengeluarkan surat rekomendasi sebagaimana persyaratan yang diminta KPUD. Ancaman Eep memang tak berarti apa-apa karena tak lama kemudian ia dinonaktifkan dan diganti oleh pengurus PDIP Jawa Barat.

Sekoci Bernama Nasdem

Eep tampaknya sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk dan rencana-rencana akan berantakan. Ia yang mulai mengalami kesulitan mengendalikan Ojang dan partai selapas dari penjara menyiapkan istrinya menjadi calon Bupati Subang dari jalur perseorangan. Ia menggandeng loyalisnya yang paling setia Ketua DPRD Subang, Atin Supriatin untuk berduet dengan istrinya. Atin, dengan resiko dipecat dari partai karena pembangkangan akhirnya memilih maju dari jalur perseorangan berduet dengan Nina. Pasangan ini berbekal keyakinan mampu menggalang dan merebut suara PDIP Subang yang terpecah dan memenangkan pilkada. Pasangan ini ternyata hanya meraih 14,5 % jauh dibawah pasangan Ojang Imas yang meraih 54% suara. Perjudian politik Eep berakhir dengan pemecatan dirinya dan Atin dari keanggotaan partai akibat pembangkangan.

Salah satu yang membuat Eep mampu bertahan dalam gelanggang politik Subang sampai hari ini adalah karena ia selalu menyiapkan rencana cadangan. Naiknya Eep menjadi ketua Nasdem Subang bukanlah sebuah pilihan yang terpaksa diambil ketika karir politiknya di PDIP berakhir. Jauh hari sebelumnya ketika ia masih disibukan dengan kasusnya dengan kejati Jawa Barat dan Nasdem baru mendeklarasikan dirinya sebagai partai, Eep ikut menginisiasi pembentukannya dan menaruh ajudannya, Sandy sebagai Ketua Nasdem Subang. Hingga tak aneh jika Nasdem berdiri dibelakang pasangan Atin Nina pada pilkada 2013 yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun