Mohon tunggu...
Enjang Sumantri
Enjang Sumantri Mohon Tunggu... lainnya -

rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kisah Sebuah Kabupaten Bernama Subang

6 April 2017   12:47 Diperbarui: 21 Mei 2017   11:37 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasdem menjadi sekoci Eep dan beberapa kader PDIP yang loyal terhadap dirinya untuk meneruskan kiprah politiknya di Subang, walau ia sementara ini harus rela untuk tidak menjadi aktor utama. Keberhasilan Nasdem meraih 3 kursi di DPRD Subang tak bisa disangkal lagi merupakan karya Eep.

Hal ini bisa dilihat dari perolehan jumlah kursi PDIP di DPRD Subang yang hanya 10 kursi. Sementara fenomena Jokowi berhasil mendongrak perolehan suara dan kursi PDIP diwilayah-wilayah lain, Subang malah berbeda. Perolehan kursi DPRD PDIP Subang yang berkurang drastis dari 14 kursi hasil pileg 2009 menjadi 10 kursi pada pileg 2014. Apalagi kalau bukan faktor Eep.

Ojang Jatuh

Walau sudah tidak menjabat sebagai Bupati, Eep diyakini masih memiliki jaringan dan pengaruh dalam birokrasi Subang. Terjerembabnya Ojang dipercaya oleh banyak pihak sebagai bukti pembalasan dendam Eep terhadap Ojang sang anak durhaka. Eep bagaimanapun masih memiliki mata dan telinga untuk mengetahui apa yang terjadi didalam birokrasi Subang. Kemampuan Eep dalam mengumpulkan dan mengelola informasi ini membuat agenda balas dendam Eep terhadap Ojang hanya masalah waktu.

Selain faktor Eep, ketidakmampuan Ojang dalam mengelola kekuasaannya sebagai Bupati untuk mengatur dan membagi kue jabatan dikalangan birokrat mempermudah upaya Eep dalam mengumpulkan informasi dari kelompok yang tersingkir. Ojang terlihat terlalu dalam dan kentara terlibat dalam pertarungan kelompok-kelompok yang ada di birokrasi Subang. Latar belakangnya yang lulusan IPDN membuat Ojang cenderung memberikan kemudahan bagi lulusan IPDN lainnya untuk menduduki jabatan-jabatan yang lebih tinggi tanpa terpikir untuk membagi kue jabatan di birokrasi dengan kelompok lain, untuk menarik dukungan mereka.

PDIP Pasca Ojang

Kalangan internal partai menilai bahwa kasus yang menimpa Ojang, ketua DPC PDIP, tidak akan menurunkan perolehan suara PDIP karena Ojang tidak memiliki kaki dan mengakar dikalangan massa PDIP. Itu ada benarnya. Tetapi bagaimana dengan elit PDIP yang akan tersingkir jika Maman Yudia, sekretaris PDIP Subang dan musuh bebuyutan Eep yang mengambil alih kendali partai ?

Maman yang memiliki sejarah panjang sebagai kader PDIP Subang tentu memiliki basis pendukung yang luas dan secara bersamaan memiliki musuh yang banyak. Jika Maman mau sabar dan rajin membangun komunikasi dengan elit-elit partai lain yang berbeda garis dengannya, maka jabatan Ketua DPC bisa dalam genggamannya dan meneruskan pertarungan babak keduanya dengan Eep dalam ruang politik yang berbeda dan posisi yang setara. Dan ada Tapinya.

Runtuhnya Rezim Rudi Harsa Tanaya, ketua PDIP Jawa Barat, membuat Maman tidak punya pelindung di PDIP Jawa Barat. Tb Hasanuddin ketua PDIP Jawa Barat yang baru relatif berhasil menghancurkan klik Rudi dan Pemuda Demokratnya. Ini bisa dilihat dari komposisi kepengurusan PDIP Jawa Barat terbaru yang hampir tidak menyertakan orang-orangnya Rudi, termasuk Maman. Tapi paling tidak ada dua tokoh lain yang di PDIP Subang yang memiliki peluang yang relatif sama dengan Maman untuk menjadi tokoh utama PDIP Subang diarena Pilkada 2018 dan Muscab 2020. Ating Rusnatim dan Beny Rudiono.

Ating Rusnatim, pernah dikenal sebagai orangnya Eep. Tetapi mulai menjaga jarak dari Eep tak lama setelah pilkada 2008. Walaupun memiliki nama dan jaringan di internal partai, tetapi belum terlalu dikenal oleh masyarakat Subang. Yang tersisa tinggal Beny Rudiono, Ketua DPRD Subang saat ini menjadi sosok yang bisa diandalkan kedepan untuk maju dalam pilkada 2018. Kendali DPC PDIP Subang akan ditentukan dari siapakah kader partai yang diusung dan menang pada pilkada 2018. Jadi pemilihan calon Kepala Daerah yang akan diusung partai pada pilkada 2018 ini akan seru dan jika calon itu menang pada pilkada 2018, kendali partai dipastikan jatuh ketangannya.

Subang Pasca Ojang dan tokoh-tokoh Alternatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun