Mohon tunggu...
Bayu Angganugroho
Bayu Angganugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Penggerak Swadaya Masyarakat

Hobi memancing dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pesugihan Siluman Ular

30 Januari 2024   09:20 Diperbarui: 30 Januari 2024   09:24 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Ternyata kedatangan Topik malam itu telah meninggalkan cerita bagi warga kampung. Banyak desas desus yang berhembus tentang kondisi Topik yang sekarang bisa pulang dengan membawa kampung. Banyak yang percaya bahwa Topik kembali melakukan kejahatan seperti pencurian bahkan mungkin telah meningkat melakukan hal yang lebih jahat. Tapi paling hangat adalah perkataan dari Marto, dia adalah pembantu dari Darman. 

Marto adalah orang asli kampung situ, dia dan istrinya bekerja kepada Darman sebagai pembantu yang bertugas dari urusan rumah tangga hingga membantu pekerjaan di sawah dan ladang. 

Marto mengatakan bahwa dia pernah menjumpai Topik beberapa waktu yang lalu keluar dari lokasi Gunug Bungkus. Nama Gunung Bungkus bukan nama yang asing bagi orang-orang di kampung itu bahkan di kabupaten itu. 

Gunung Bungkus yang lokasinya 250 km dari kabupaten itu adalah lokasi pemujaan bagi orang yang mencari kekayaan lewat jalan pintas. Mereka minta bantuan pada dayang Gunung Bungkus bernama Hantaboga yang berwujud ular dengan syarat dan pengorbanan tertentu.

Omongan Marto lantas menyebar keseluruh penjuru desa, dan sampailah kepada Bapak si Topik. Mendengar itu Bapak si Topik datang ke rumah Marto dengan emosi, "Marto, Marto keluarr." Kata Bapak si Topik. 

Marto keluar pintu rumah dengan tegang "Ada apa kang" kata marto menyahut sang tamu. "Apa maksudmu mengatakan anakku Topik mencari pesugihan?" gertak Bapak si Topik. "Sumpah kang aku lihat sendiri anakmu Topik keluar dari lokasi Gunung Bungkus 2 tahun yang lalu" kata Marto."Apa kang Pardi ga lihat sendiri anakmu Topik ketika pulang? 

Dari mana dia punya mobil kalau tidak dari cara haram seperti itu? Sedangkan dia pergi dari sini hanya modal celana kolor dan baju." Kata marto lagi. Mata bapak si topik melotot ke marto. Isi kepalanya berputar-putar mencari hubungan peristiwa demi peristiwa. "coba kang besok dilihat kalau topik datang lagi, karena biasanya pengikut pesugihan itu memiliki ciri khusus dibadannya" kata marto meyakinkan. Setelah mendengar itu Bapak si topik pulang ke rumah masih dengan kemarahan.

Setelah itu topik tidak muncul lagi sampai dengan 4 purnama kemudian, dia datang lagi ke kampung itu pada malam hari. Suara mobilnya menarik perhatian novi yang kemudian membuka pintu rumah menyambut kakanya. Tapi malam itu terjadi perdebatan panjang antara Topik dan ayahnya. 

Hal tersebut berkaitan dengan asal muasal harta yang diperoleh Topik. Bapaknya tidak mempercayai Topik bahwa harta yang dimiliki itu berasal dari harta yang halal sedangkan cerita topik sendiri kurang begitu masuk akal bagi ayahnya. Akhirnya mereka bertengkar lagi seperti lima tahun yang lalu. Sang ayah semakin curiga karena Topik tidak mau membuka jaketnya walaupun di dalam rumah terasa sangat panas dan pengap. 

Sang ayah semakin teringat omongan Marto bahwa setiap orang yang memuja pesugihan Gunung Bungkus pasti memiliki ciri khusus dibadannya. Karena semakin jengkel maka kembali si ayah meminta Topik untuk segera pergi sebelum kehilangan kendali. Maka Topik segera melangkah keluar dari rumah itu. "Aku tidak sudi memiliki anak yang menjadi pemuja setan" Kata ayah kepada Topik. Topik terus berjalan tanpa memperdulikan apa-apa lagi.

Entah kebetulan entah tidak, keesokan harinya suara kentongan bertalu-talu. Suara itu menjadikan pertanda bahwa ada yang meninggal malam itu. Andi anak dari heru meninggal dunia tadi malam.  Dia ditemukan dalam kondisi tubuh terdapat tanda menghitam seperti terjerat tali besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun