Mohon tunggu...
Rizki Zakaria
Rizki Zakaria Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2010

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Identitas

6 Oktober 2011   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sebentar…”

“Coba saja saya bekerja menjadi seorang petugas pemadam kebakaran. Akan saya basahi mereka-mereka dengan air kesegaran. Atau, sebagai karyawan PDAM, maka akan saya tumpahkan air kesegaran pada mulut yang termangap-mangap di atas kegersangan pemerintah kota.”

“Kita tak bisa menjadi Tuhan” tegurku.

“Alasannya?”

“Sebagai makhluk, maka hal yang diperhatikan adalah…”

“Adalah apa?”

Lagi-lagi pernyataanku selalu saja ia potong. Kesal.

“Sebentar…”

“Sudahlah. Banyak yang harus saya lakukan. Rakyat ini butuh kesegaran. Salahsatunya dengan menunjuk dan mencalonkan saya sebagai anggota DPR. Maka pilihlah saya. Dengan itu kau akan selamat. Itu paripurna. AKu ingin seger menyapih pada keadaan.”

“Kamu gila?!”

“Tak ada yang gila, kita sama-sama mahasiswa. Kamu tidak semudah itu mencalonkan diri menjadi anggota DPR sebab DPR tak ada jaminan kesejahteraan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun