Mohon tunggu...
Rizki Zakaria
Rizki Zakaria Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2010

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Identitas

6 Oktober 2011   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Maka nikmat (Tuhan) mana yang engkau dustakan?”

“Maka nikmat (Tuhan) mana yang engkau dustakan?”

“Maka nikmat (Tuhan) mana yang engkau dustakan?”/

Panaslah, matahari siang ini, menguap juga pertanyaan rakyat pada pemimpinnya. Di sekitar halaman sebuah gedung tempatku berisitirahat sejenak dengan ditemnai kopi hitam pahit dan segelas susu coklat manis menemani siang ini. Ramai seklai pengunjung keluar masuk gedung bersejarah kota Bandung ini. Memang di ujung jalan sana aku lihat bekas gedung pembuat rotan yang sangat terkenal di zamannya, kini terlihat sangat kurang terurusi akibat zaman. Zaman sungguh kejam.

Tak lupa juga, obrolan seakan mengantarkan pada sebuah percakapan seru. Di atas bangku dari tembok yang dilapisi cat putih gading, disanalah aku duduk bersama seorang temanku. Seorang pemuda tampan yang tak ingin disebutkan namanya disetiap pembicaraan ataupun pernyataan. Aneh. Lalulah dialog pemuda tampan dimulai beberapa saat. Mukadimah pembicaraan menyodok tema tentang turun hujan.

“Oh, tentang alam” analisaku dalam hati.

Tapi entahlah. Tiba-tiba saja.

“Kapan hujan akan turun? “ tanyanya dingin.

“Panas! Bagaimana menurutmu?” sambungnya.

“Ya. Tetapi…”

“Tetapi apa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun