Jadi benar dong apa yang dikatakan penceramah itu, bahwa membaca Al Qur'an dalam bahasa Arab mendapat pahala dan masuk surga, walau tidak mengerti artinya tidak apa -- apa.
Ya nanti dulu, jangan lalu berhalusinasi mendapat pahala masuk surga, wong yang dikerjakan saja membaca Al Qur'an dalam bahasa Arab. Jadi pahala yang diterima, ya kita pandai membaca Al Qur'an dalam tulisan, dan bahasa Arab; Itulah wujud pahala yang diterima, tidak usah menunggu nanti kalau sudah meninggal dunia.
Akibatnya pandai membaca Al Qur'an dengan tulisan, dan bahasa Arab tetapi tidak menemukan makna batiniahnya, karena tidak memahami petunjuk Allah yang dibacanya itu dengan baik, apalagi dapat melaksanakan petunjuk-Nya.
Oleh karena itu mari secara sadar kita koreksi, dan kita tinggalkan pemahaman selama ini:
Mengaji AL Qur'an hendaklah tidak dimaknai dengan
membaca Al Qur'an dalam tulisan, dan bahasa Arab
tetapi mempelajari agar dapat menemukan
makna batiniah Al Qur'an.
Mempelajari atau mengaji Al Qur'an hendaklah dilakukan secara berulang -- ulang dari ayat pertama surat pertama sampai dengan ayat terakhir dari surat yang terakhir, mudah-mudahan kita dapat memahami bahwa sesungguhnya Al Qur'an bukan hanya sekedar petunjuk titik; Tetapi kita akan dapat memahami bahwa ayat -- ayat Al Qur'an tersebut mengandung hikmat, menjadi petunjuk, dan rahmat bagi orang -- orang yang berbuat kebaikan.
Sebagaimana difirmankan dalam Al Qur'an surat Luqman: ayat 2. Inilah ayat - ayat Al Qur'an yang mengandung hikmat, ayat 3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Â
Mari kita coba membaca dan mempelajari atau mengkaji atau mengaji  Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 34. Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang - orang yang kafir.Â