Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sudahkah Terwujud Cahaya Terang Benderang?

2 November 2023   08:38 Diperbarui: 2 November 2023   08:59 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya, orang mendasarkan perkataan atau perbuatannya hanya atas dasar kata orang. Asal pemuka ngomong merah, pengikut ikut berkata merah. Pemuka ngomong hitam, pengikut ikut berkata hitam. Pemuka ngomong jalan ke utara, pengikut jalan ke utara. Hanya karena dibius dengan iming-iming pahala surga, pahala surga, dan pahala surga sehingga apapun yang dikatakan penceramah, umat mengikutinya.  

Hendaklah diingat, dan disadari bahwa di pengadilan akhir nanti tidak ada seseorang yang dapat membela orang lain, apapun sebutan dan predikatnya, apakah kyai, ulama, ustat, penceramah, penyampai risalah, imam, dan lain -- lain. Jadi semua yang kita lakukan, kelak akan dipertanggung jawabkan sendiri dihadapan Allah. Oleh karena itu apapun yang dikatakan penceramah, dan apapun yang mendasari perkataannya manakala tidak sesuai dengan Al Qur'an mestinya ya wajib ditinggalkan, dan tidak perlu diikuti.

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 2. Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Al Qur'an hakekatnya adalah firman Allah berisi petunjuk. Diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. dengan perantaraan malaikat Jibril, untuk memperbaiki akhlak manusia. Sebagai umat pengikutnya sudah barang tentu wajib mengkaji atau mengaji atau mempelajari makna yang tersirat, atau makna yang tersembunyi, atau makna batiniah yang terkandung di dalamnya, dan dilaksanakan atau diamalkan demi terwujudnya insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.

Allah menciptakan semesta alam seisinya ini, dalam kondisi seimbang: Ada siang - ada malam, ada tua - ada muda, ada laki -- laki -- ada perempuan, ada susah -- ada senang, ada kaya -- ada miskin,  ada nyata - ada ghaib,  ada lahir - ada batin, ada hidup - ada mati, ada benar - ada salah, ada suka - ada duka, dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya.                                                   

Sudahkah dalam mengkaji atau mengaji atau mempelajari Al Qur'an, didasarkan atas petunjuk Allah tersebut?

Mari diuji bersama.

Buku ditata / disusun dalam almari atau rak buku atau meja dengan posisi berderet, dan judul buku bertolak belakang dengan posisi dimana kita berada. 

Kemudian  mengajak  seseorang ke posisi kita, lalu bertanya.

Apakah yang saudara lihat di rak buku itu? Ooo, itu deretan buku.                                                

Deretan buku apa saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun