Kembali ke ayat di awal tulisan ini: “Kalian adalah umat terbaik...”
Jika kita mau berpikir sejenak, bagaimana Rasulullah bisa menghasilkan orang-orang hebat seperti para sahabat? Jawabannya adalah:
...Rasulullah mengajarkan ilmunya sedikit demi sedikit. Pelan-pelan.
Buktinya ayat Al Quran diturunkan tidak sekaligus. Tapi diberikan sesuai kebutuhan. Ketika di masyarakat ada problematika yang mengganggu dan butuh solusi, barulah diberikan ayat Al Quran. Menjawab apa yang sedang menjadi permasalahan.
Ini juga mengajarkan kepada kita, bahwa mendidik anak-anak haruslah sesuai kebutuhan zaman. Sesuai apa yang sedang diperlukan.
Kita harus bisa menghasilkan generasi yang mampu bertahan di tengah hiruk pikuknya permasalahan, maka buatlah mereka tangguh. Berikan apa-apa yang memang mereka butuhkan saja dan jangan berlebihan.
Sekarang jaman digital, maka seharusnya pelajaran IT ada dan malah diperbanyak. Eh, pemerintah malah menghilangkan. Memasukkan pelajaran IT di setiap mapel yang lain.
Duh!
Beri Teladan yang Tepat
Untuk poin ini, sepertinya kita semua sudah paham. Bahwa teladan adalah kunci utama keberhasilan sebuah pendidikan.
Akhlak dan kebaikan Rasulullah tidak perlu dipertanyakan. Lihat saja, beliau sampai rela menyuapi seorang pengemis tua Yahudi di pinggiran pasar. Padahal, tuh pengemis saban hari menghina dan mencaci maki beliau.