Benar, bukan?
Tapi tentu saja, jika memungkinkan pilihlah kombinasi keduanya. Guru yang super cerdas dan akhlaknya mulia. Ini sempurna dan hebat sekali. Siswa yang dihasilkan dari didikan orang-orang ini, sebagian besar (jika tidak ingin bilang semua) pasti terjamin kualitasnya.
Cerdas dan beragama.
Pilihlah Guru Karena Panggilan Jiwa, Bukan Karena Gaji Semata
Keikhlasan adalah kunci dari setiap aktivitas. Apalagi bagi seorang guru. Dia yang mengajar dengan ikhlas dan tulus, akan jauh sekali bedanya. Siswa di kelas, secara tidak langsung juga pasti merasakan..
...mana guru yang tulus menyampaikan materi pelajaran dengan mana guru yang hanya menggugurkan kewajiban saja.
Dan kita semua sepakat, bukan? Bahwa untuk menghasilkan lulusan terbaik, maka guru yang mengajar adalah mereka yang memiliki panggilan jiwa ke arah sana. Bukan orang-orang yang terpaksa.
Karena hal itulah, maka bagi saya, memilih guru itu bukan karena ia lulusan pendidikan dan bergelar S.Pd saja. Jauh lebih penting adalah, pilihlah mereka yang memang benar-benar ingin mengabdi dan berbagi.
Pilihlah mereka yang memang terpanggil jiwanya untuk ikut membantu memperbaiki bangsa dan negara.
Orang-orang seperti ini akan mengajar anak-anak kita dengan kesungguhan. Tidak main-main dan selalu menyenangkan.
Buat Kurikulum Sebagai Kebutuhan