Selepas SMU, Arni memberanikan diri merantau ke Jakarta. Dengan sikap supelnya, Arni bisa cepat mendapat pekerjaan. Dewi fortuna pun memayungi Arni. Kepintaran dan rajin bekerjanya, membawanya kariernya semakin meningkat. Arni. Sampai akhirnya ia berhasil menduduki posisi lumayan di perusahaan sekarang tempatnya bekerja.
Tiba-tiba ponsel Arni berbunyi lagi, tanda ada pesan whatsapp masuk. Arni menyusut airmata yang mulai turun. Mengingat masa dulu, selalu membuat Arni meneteskan airmata.
Posisi kamu di mana?
Arni mengetik balasan dengan cepat.
Aku akan segera ke sana
                         ***Â
Taksi yang dinaiki Arni berhenti di sebuah rumah bercat biru. Arni membuka dompetnya lalu mengeluarkan selembar uang limapuluh ribu.
"Ambil saja kembaliannya, Pak!"
"Terima kasih, Bu!" kata sopir taksi.
Arni turun dari taksi. Ia berusaha bersikap setenang mungkin. Padahal dalam harinya bergemuruh. Ini untuk pertama kalinya, ia bertemu dengan ibu pacarnya. Bisa jadi, sekarang kelanjutan hidupnya ditentukan. Bisa hubungannya dengan Arya tidak direstui atau ia akan bersiap-siap mempunyai calon Ibu mertua.