Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satriya dan Bidadarinya

7 Desember 2020   16:21 Diperbarui: 7 Desember 2020   16:22 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Inilah hipotesis Mas Tri yang paling mempengaruhiku. Baginya, ada atau tidak pendeklarasian diri secara ekspisit dari Yesus, itu sama sekali tidak mengubah eksistensi-Nya sebagai Tuhan. Dia tetap Allah dari kekal sampai kekal."

"Malah beliau balik menanyai saya: 'Apa ada ayat Alkitab yang menulis pernyataan-Nya, bahwa Dia bukan Tuhan? Dan apa pernah Ia melarang para murid agar mereka tidak menyembah-Nya?' Terus terang waktu itu, aku tertantang banget untuk serius menyelidiki Kitab Suci." Tambah Emma.

"Terus hasil observasi Mbak?" kejar Anton kian kepo.

"Ya memang tidak ada ayat yang seperti itu! Makanya ketika para murid menyebut Yesus sebagai Guru dan Tuhan, Dia tidak menolak atau menyalahkannya. Justru Yesus membenarkannya (Yohanes 13:13). Juga ketika Rasul Petrus mengakui-Nya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16), Tuhan Yesus memujinya sebagai orang yang berbahagia. Karena pengakuan imannya itu bukan semata-mata produk logika manusia, melainkan wahyu dari Bapa Surgawi (Matius 16:17)."

"Bahkan ketika akhirnya Tomas percaya pada kebangkitan-Nya, dan menyebutnya: 'Ya Tuhanku dan Allahku!'. Yesus sama sekali tidak menolaknya (Yohanes 20:28-29). "

==(Bersambung)==

Bambang Suwarno -- Palangkaraya, 7 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun