Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satriya dan Bidadarinya

7 Desember 2020   16:21 Diperbarui: 7 Desember 2020   16:22 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mungkin yang Bung pengin tahu, kenapa kok sampe saya mau dilamar oleh Mas Tri yang sudah duda itu kan?" tebak Emma. Anton pun mengiyakan sambil agak malu-malu.

"Saya terima lamarannya, karena Mas Tri-lah yang meluruskan kesesatan pandangan saya tentang Yesus Kristus. Sejak kecil saya memang dibesarkan dalam keluarga yang skeptis terhadap agama. Sebelum ini saya ragu banget dengan keilahian Kristus. Dalam Bible, para rasul-Nya (terutama Paulus) memang menyebutnya sebagai Tuhan. Namun kenapa Yesus sendiri gak pernah mendeklarasikan diri-Nya sendiri sebagai Tuhan? Dia pun setahu saya, gak pernah meminta para murid-Nya untuk menyembah-Nya sebagai Tuhan."

"Lalu apa yang Mbak Emma persoalkan?" tanya Anton.

"Berarti Dia itu memang bukan Tuhan! Tokoh dunia yang hebat, yes! Para pengikut-Nya saja yang bodoh dan mengada-ada. Gak pernah disuruh panggil Tuhan, kok memanggil-Nya Tuhan. Dia gak pernah meminta untuk disembah, kok malah mereka menyembah-Nya."

"Lantas apa sekarang Mbak sudah percaya akan ke-Tuhan-an atau ke-Allahan-an Yesus Kristus?"

"Berkat pencerahan dari Mas Tri, akhirnya saya percaya dan terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya pribadi...."

"Bukan semata-mata karena aku!" sela Satriya, "tapi Roh Kuduslah yang paling berperan membuka pikiran Emma. Aku hanya menjelaskan apa yang dikatakan Alkitab saja. Dan mendoakannya."

"Yang pengin gua tahu, penjelasan Bang Tri yang mana yang mempengaruhi perubahan pikiran Mbak Emma tentang Kristus?"

Kemudian berceritalah gadis molek itu kepada Anton. Setelah papi dan maminya meninggal dunia bergantian dalam waktu satu semester, ia mulai alami kehampaan dan kegelisahan jiwa. Ternyata skeptisismenya tidak mampu memberi jawaban apa pun bagi kondisi psikologinya. Ia mengalami semacam disorientasi mental.

Lalu ketika ia pindah ke kota ini, Emma mulai mencari teman-teman baru. Caranya, ia bergabung ke sebuah gereja. Pikirnya, di gerejalah ia akan mendapatkan teman-teman yang baik.

Kebetulan gereja tersebut adalah gereja di mana Satriya jadi salah satu anggotanya. Dan Satriya-lah orang pertama yang dikenalnya, sekaligus menjadi teman pertamanya di kota ini. Sekaligus juga teman diskusi yang baik, khususnya tentang kekristenan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun