Sedangkan job rotation dan job characteristics sebaiknya diberikan kepada karyawan, terutama yang sudah dapat "dilepas" atau memiliki rasa tanggung jawab yang bisa dipercaya dengan arahan dan pengawasan yang minim. Sebalikya bagi mereka yang lemah di bidang tersebut, perlu diberikan program "flow model".
Program pemberian tambahan tugas kerja atau job enlargement, diberikan hanya kepada mereka yang kurang harga diri atau memiliki percaya diri yang rendah.
Berdasarkan penelitian neurosaintifik, instrumen yang paling cocok untuk program terkait kepemimpinan, dengan konsep terbaik yang diberikan adalah emotional leadership dan coaching. MBO (management by objective) bagus diberikan hanya kepada karyawan yang tidak ada masalah dengan attachment (kedekatan). Selanjutnya, pendekatan konsep situational theory paling cocok diterapkan kepada mereka yang periang.
Konsep kepemimpinan yang paling cocok perlu diaplikasikan kepada karyawan yang mempunyai masalah dengan kedekatan (attachment) adalah konsep trait theory. Sedangkan konsep behavioural theory tepat sebagai alat intsrumen yang perlu diberikan kepada mereka yang kurang memiliki attachment dan belum dapat dilepas, atau masih perlu orientasi dan pengawasan.
Lima langkah tools model AKTIF
Lima langkah yang dapat memperbaiki atau meningkatkan kinerja kepemimpinan karyawan yaitu; 1) melakukan analisis dari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, 2) membuat kecenderungan profil konsistensi dalam bentuk gambar grafik, 3) melakukan upaya-upaya transformasi yang dibutuhkan, 4) fokus perbaikan pada inkonsistensi, 5) terakhir melakukan verifikasi-verifikasi perbaikan.
Ketidaksesuaian dan atau Konsistensi
Ketidakmampuan untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan dasar dikenal sebagai ketidaksesuaian. Hal ini berarti bahwa individu tidak akan dapat mencapai tujuannya dalam konteks mereka.
Konsistensi di sisi lain, adalah harmoni antara lingkungan dan konteksnya, serta pemenuhan kebutuhan dasar individu. Skema motivasi adalah interpretasi individu motif dan drive untuk mencapai tujuan mereka dalam konteks saat ini. Kita dapat membedakan antara skema pendekatan dan skema penolakan (approach schemata & avoidance schemata).
Kompetensi neuroleader
Kompetensi neuroleader yang terbaik (sesuai dengan kajian yang memenuhi 4 kebutuhan dasar neurosaintifik: attachment, orientation and control, self-esteem, dan pleasure) menggunakan skema PERFECT dengan rincian sebagai berikut: 1) Potensi - mengembangkan dan mendukung potensi setiap karyawan, 2) Encourage - mendorong karyawan untuk menghadapi tantangan baru dan mengembangkan diri mereka sendiri, 3) Respon - berikan umpan balik yang teratur dan konsisten, 4) Freedom - memungkinkan kebebasan sebanyak mungkin, 5) Emosional - menerapkan emotional intelligence, 6) Communication - komunikasi yang reguler di tingkat yang sama, dan 7) Transparan - bersikap transparan dalam perilaku dan komunikasi.