Tidak semua anak-anak dan remaja mengalami ADHD dengan jenis yang sama. Sebab gangguan ini berbeda antar seorang anak dengan yang lainnya. Anak-anak dengan gangguan ADHD tidak akan memiliki masalah yang sama.
Beberapa sangat hiperaktif, beberapa anak kurang aktif, ada juga yang sangat bermasalah pada pemusatan perhatian, dan ada pula yang agak lalai dan terlalu impulsif. Bahkan ada juga yang memiliki masalah yang signifikan dalam tiga bidang (perhatian, hiperaktif, dan impulsif).
Bila dikelompokan terbagi menjadi tiga jenis ADHD, yaitu: 1) predominantly inattentive, 2) predominantly hyperactive - impulsive, 3) combined type antara inattention dan hyperactivity-impulsivity.
Dari dulu juga umumnya hampir setiap orang dapat sedikit pelupa, gelisah, atau impulsif. Namun ada perilaku yang sama dianggap normal dan untuk beberapa orang dianggap sebagai gejala ADHD. Perbedaannya dari derajat intensifitasnya gejala-gejala yang muncul. Mereka yang memiliki gangguan ADHD akan memiliki perilaku-perilaku ini jauh lebih sering dari pada anak biasanya pada umumnya. Mereka adalah aturan dan bukan pengecualian.
Menurut penjelasan neurosains tentang ADHD
ADHD saat ini merupakan gangguan perilaku masa kanak-kanak yang paling umum, tidak ada bedanya jika tidak kontroversial. Hampir setiap aspek ADHD dari diagnosis ke prevalensi hingga pengobatan, dan bahkan keberadaannya belaka diperselisihkan oleh setidaknya satu kelompok 'yang peduli'.
Dan sejujurnya, siapa yang bisa menyalahkan orang tua karena ragu untuk mengobati anak kecil mereka, terutama karena obat datang dengan risiko?
Namun, ADHD adalah gangguan yang sangat nyata dan umumnya memiliki neurokimia diskrit dan penyebab genetika. Terbukti karena semakin banyak penelitian yang menunjukkan hal ini. Penelitian dikaitkan dengan satu neurokimia pada khususnya.
Struktur neural apa yang berteori untuk mendasari gejala ADHD? Bagaimana ADHD diobati, dan bagaimana obat yang paling populer untuk itu? Apakah Ritalin bekerja?
Meredam dan mengurangi kreativitas otak pada pasien ADHD
ADHD memengaruhi 5-10% anak-anak dan remaja, dengan anak laki-laki 8 kali lebih mungkin dibandingkan anak perempuan. Kelainan ini ditandai dengan ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, perilaku hiperaktif dan impulsif.