Dalam There Will be Blood kita menyaksikan Daniel berubah, seperti para penjaga di Penjara Stanford, secara bertahap berkembang dari seorang lelaki berstatus tinggi dan kaya menjadi binatang kejam yang mengkhianati putranya sendiri, membunuh seorang lelaki yang mengaku sebagai saudaranya dan menghancurkannya. kepala mitra bisnis dan pendeta sebuah gereja, menunjukkan konsistensi dengan teori Nietzsche.
Teks serupa yang mengeksplorasi gagasan Nietzsche tentang 'Manusia adalah hewan paling kejam' adalah Lord of the Flies di mana sekelompok anak-anak terdampar di sebuah pulau karena kecelakaan selama evakuasi masa perang. Pada awalnya, anak berperilaku baik dan rasional. Mereka membentuk suatu bentuk keteraturan dengan karakter Ralph, Jack dan Simon sebagai pemimpin. Perlahan-lahan tatanan ini runtuh seiring dengan berkembangnya perjuangan untuk bertahan hidup dan keserakahan anak-anak lelaki akan kekuasaan. Anak-anak itu dibagi menjadi dua kelompok, dengan Ralph dan Jack masing-masing memimpin, dan Simon dan Piggy akhirnya terbunuh. Ini adalah perbuatan paling jahat yang menunjukkan kekejaman manusia dan merupakan akibat dari keserakahan dan keegoisan anak laki-laki. Akhirnya, perang antara kelompok Jack dan Ralph, yang kini sendirian, terhenti ketika Perwira Angkatan Laut Inggris tiba di pulau itu untuk memulihkan kembalinya nilai-nilai moral.
Sama seperti di There Will be Blood , karakter di Lord of the Flies mengalami transformasi dari baik menjadi jahat. Sama seperti Daniel, kelompok Jack melakukan perilaku primitif dan kejam saat mereka berjuang untuk mendapatkan kekuasaan dan kelangsungan hidup. Kedua teks tersebut memiliki banyak persamaan dan mendukung ideologi Nietzsche tentang 'manusia adalah hewan yang paling kejam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI