Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Heidegger Vorhabe, Vorsicht, Vorgriff

8 September 2019   01:44 Diperbarui: 8 September 2019   03:01 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Heidegger Vorhabe, Vorsicht, Vorgriff - dokpri

Melawan interpretasi yang mungkin dari tubuh ini dalam arti yang pada gilirannya Segala sesuatu yang tidak memahami makhluk eksistensial sebagai tidak berarti adalah m. Sebaliknya, itu berarti  hanya keberadaan sebagai yang ada di dunia ada lebih atau kurang masuk akal, karena hanya rasa makna yang dapat dipahami atau tidak dipahami. Hingga taraf tertentu, penafsiran ini bertentangan dengan fakta  Heidegger menyebut semua makhluk dengan cara yang tidak ada sebagai "tidak masuk akal" atau bahkan "tidak masuk akal" ditunjuk. Memang benar  hanya keberadaan yang bisa ada lebih atau kurang, begitu atau sebaliknya.

Namun, makhluk yang tidak ada menjumpai ini dalam cakrawala akal, yaitu, tidak pernah berarti. Dengan "tidak masuk akal" bisa secara logis kemudian semata-mata dimaksudkan seperti itu tidak ada dalam mode pemahaman, yaitu dalam makna. Tapi kemudian itu tidak bisa begitu "absurd" sehingga kontras dengan keberadaan, memberinya tanda-tanda, melainkan menyebabkan kekecewaan dan istirahat dalam makna sebagai contoh kesesatan.

Akhirnya, Heidegger membahas kesalahpahaman  pra-struktur atau " struktur melingkar " pemahaman dan interpretasi berarti semacam " ketidaksempurnaan " dari jenis pengetahuan tertentu yang dapat dihindari dengan metode lain atau di bidang kesadaran lainnya. Di sisi lain menekankan pada satu sisi prapeningkatan jenis keamanan apa pun dan di sisi lain, ketidakcukupan reputasi masa kini ketika Circle diperlukan untuk pemenuhan keberadaan;//

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun