Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Contoh Membuat Ilmu [3]

29 Maret 2019   06:50 Diperbarui: 28 April 2019   23:18 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Jika pada contoh membuat ilmu  pada tulisan [1] saya meminjam pendasaran filsafat  Aristotle tentang   empat "Causa Proxima"; kemudian pada tulisan ke [2]   filsafat Immanuel Kant (1724-1804),  Kritik Akal Budi Murni (KABM). Ada dua pendekatan   berpikir apriori dan aposterioria.  

filsafat Kant adalah apriori dan aposterioria penilaian analitik dan sintetis. Penilaian pada pengalaman adalah sintetik aposteriori karena  disatukan (sintetis) pada objek pengalaman (aposteriori). Matematika terdiri pada penilaian apriori sintetis.

Pada tulisan ke [3] saya meminjam  meminjam alat  akademik [tools academic]  filsafat Ren Descartes (1596-1650), metode meragukan (Skepticism) atau Discourse on Method (metode wacana atau diskursus melalui (1) Berpikir (res cogitans), dan (2) Res Extensa (materi atau tubuh), dengan menggunakan daya "Intellectual Perception" yang jernih, terpilah-pilah (clara et distincta). Hanya dengan metode melalui "Intellectual Perception"  Clear, and Distinct, dan ide-ide bawaan (innates ideas).

dokpri
dokpri

Maka dengan meminjam alat  akademik filsafat Ren Descartes (1596-1650),   memungkinkan untuk  contoh cara "Membuat Ilmu".  Dengan cara memperoleh ilmu Penalaran (logika), Trikotomi apriori-aposterori, fenomena-nomena, form content, Knower, Known (=merupakan objek, realitas, fenomena, nomena), Knowing (bernalar/berpikir), Knowledge, Teori Menjelajahi Kebenaran, Esensi Teori dapat dihasilkan dengan baik dan memiliki nilai;

dokpri
dokpri

Hasil Penelitian Prof Apollo Daito, dan Pia Oliang  [2014-2019] membuat 5 kasus cara membuat ilmu melalui Deducto Hypothetico- Empirico Verification, Meditasikan, Metodologi Penelitian (deducto hypothetico- empirico verification), Matematika (Logika Deduksi), Statistika (logika induksi), Paradigma Ilmu, Paradigma Dalam Riset, Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Tangga-tangga ilmiah metodologi penelitian.

Berikut ini disajikan contoh kedua [3] pada tulisan  sebagai contoh cara membuat ilmu teori "kecerdasan emosional (emotional intelligence)" manusia".  Berikut ini adalah tahap-tahap General Skepticism artinya meragukan semua hal (keraguan umum umat manusia), merupakan cara memperoleh kepastian pengetahuan melalui "uji substansi"  untuk membuat ilmu pada kasus "kecerdasan emosional (emotional intelligence)," manusia.

Tahap ke [1] mencari episteme Bentuk silogisme disjunktif deduktif, Logika deduktif silogisme alternatif, Tahap Penelaahan Konsep (Conceptioning), Tahap Pertimbangan atau Putusan (Judgment), Tahap Penyimpulan (Reasoning), Postulat (Asumsi/Aksioma), Hipotesis yang dapat dipatuhi;

 Berikut ini adalah rangkuman sebagian tahap Proses Epistimologi (Bagian Tinjauan Pustaka) atau aktivitas bernalar umum sebagai upaya mencari  dari  Kesamaan Kepada Pembedaan pada "Materi bahan diskursus bernama kasus "kecerdasan emosional (emotional intelligence)" manusia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun