Mohon tunggu...
Baladewa Arjuna
Baladewa Arjuna Mohon Tunggu... -

Think....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jesus for Atheists (4)

3 Januari 2016   19:44 Diperbarui: 4 Januari 2016   09:20 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bila kita klasifikasikan hukum itu menjadi 2 bagian, maka perintah-perintah di BAGIAN PERTAMA ditujukan dalam hubungannya dengan TUHAN; sedangkan perintah-perintah di BAGIAN KEDUA ditujukan dalam hubungannya dengan sesama MANUSIA. Perbedaan hakiki dari Hukum Taurat Musa dengan Hukum Kasih Yesus hanyalah bahwa Hukum Taurat Musa (Perjanjian Lama) adalah untuk manusia berdosa yang belum ditebus dan Hukum Kasih dari Yesus adalah bahwa hukum itu untuk dijalankan oleh manusia yang telah ditebus dari dosa melalui kematian Kristus (Perjanjian Baru).

Yesus tidak dapat meringkasnya lebih ringkas lagi ke-dua bagian hukum moral itu menjadi hanya satu bagian saja seperti yang Dawkins mau: yaitu menghilangkan BAGIAN PERTAMA: “Kasihi Tuhan Allahmu” – sebab menurut Dawkins, Tuhan hanyalah delusi – sehingga kemudian hanya menyisakan BAGIAN KEDUA: “Kasihi sesamamu.” Jadi, Richard Dawkins menginginkan suatu dunia SUPER niceness yaitu dunia yang sangat bermoral namun tanpa mau mengikut-sertakan TUHAN ke dalam formulanya.

Menurut saya, bila Yesus ada pada saat ini, maka tidak seperti yang diangan-angankan oleh Dawkins bahwa Yesus pastilah seorang atheist; saya berpendapat sebaliknya. Sebab Yesus lebih pintar dari itu. Yesus tidak akan setuju dengan pendapat Dawkins, karena hal itu akan meruntuhkan seluruh argumentasi-Nya sendiri. Dan karena tidak setuju, maka Yesus akan tetap mengatakan bahwa kedua bagian itu adalah sebagai formula hukum yang harus ada bersama-sama: saling bertaut (interlock), saling rambah (overlap), dan saling setara satu sama lain.

Beginilah sabda Yesus – mengulang kata-kataNya yang 2.000 tahun lalu pernah Dia ucapkan:
Jawab Yesus kepadanya:

"KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22.37-40)

 

Bila hukum itu kita tuliskan dan ringkaskan menjadi sebuah persamaan sederhana, maka persamaan itu akan menjadi seperti ini:

KASIHI TUHAN = KASIHI SESAMA

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun