Mohon tunggu...
Baiq Varida Suryani
Baiq Varida Suryani Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS MATARAM

suka berenang dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Kesulitan Membaca Anak Inklusi SDN 31 Mataram

30 Desember 2024   11:49 Diperbarui: 30 Desember 2024   12:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

This study aims to analyze the reading difficulties experienced by inclusive children at SDN 31 Mataram. Utilizing a qualitative approach with a descriptive design, the research involves students, teachers, and parents as subjects. Data were collected through in-depth interviews, classroom observations, and document analysis. The results indicate that students face challenges in recognizing letters, reading words, and comprehending texts. Several identified contributing factors include a lack of parental attention, ineffective teaching methods, and suboptimal health conditions. These findings emphasize the need for better interventions in reading instruction, as well as the importance of support from parents and the social environment. The conclusion of this study recommends a comprehensive approach involving all parties to enhance the reading abilities of inclusive children, enabling them to achieve their academic potential.

 

Keyword: , Reading Difficulties, Inclusive Children

PENDAHULUAN (10%)

Pendidikan merupakan hak semua warga negara tanpa kecuali. Hak pendidikan tidak membedakan derajat, kondisi ekonomi ataupun kelainannya. Semua berhak memperoleh pendidikan yang layak. Semua berhak memperoleh pendidikan yang ada disekitarnya. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1) (Nasional, 2007).

Kesulitan membaca merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh anak-anak, terutama bagi mereka yang berada dalam program inklusi disekolah dasar. Anak-anak dengan kebutuhan khusus seringkali mengalami hambatan dalam proses pembelajaran terutama dalam kemampuan membaca. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya seperti keterbatasan kognitif, masalah emosional serta kurangnya dukungan yang didapatkan dari lingkungannya (Kirk etal., 2009).

Anak-anak dengan disabilitas belajar, seperti disleksia sering kali menunjukkan kesulitan dalam mengenali huruf, memahami kata, dan menghubungkan bunyi dengan huruf. Hal tersebut dapat mengakibatkan rendahnya kemampuan membaca yang berdampak pada prestasi akademik siswa secara keseluruhan. Dalam konteks inklusi, Ketika belajar bersama dimana anak inklusi dengan anak biasa, penting untuk saling memahami dan menganalisis kesulitan yang mereka hadapi agar dapat memberikan pembelajaran yang efektif. (Dababneh & Al-Zboon, 2020).

Menurut Pemerintah Republik Indonesia, semua anak penyandang disabilitas, khususnya siswa berkebutuhan khusus, berhak atas kesempatan belajar yang sama. UUD 1945 (Amandemen) Pasal 31 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Selain itu menurut sistem pendidikan nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 2 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Melalu peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan kesempatan untuk melakukan pendidikan dengan penyesuaian dengan murid lain (Pendidikan Nasional, 2010).

Pendidikan inklusi bertujuan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, namun seringkali guru dan sekolah tidak memiliki sumber daya atau pelatihan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak yang mengalami kesulitan membaca. Suatu penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dan metode pengajaran yang disesuaikan dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca anak-anak dengan kebutuhan khusus (Widodo, 2020).

Dukungan dari orang tua dan lingkungan sosial juga sangat penting. Keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak dalam membaca. Oleh karena itu, analisis mengenai kesulitan membaca pada anak inklusi di sekolah dasar sangat penting untuk menggunakan strategi pembelajaran yang tepat (Anggito & Setiawan, 2018).

METODE (15%)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun