14. Keberlanjutan usaha terjamin.
   Dari beberapa teori mengenai manfaat jaringan bisnis tersebut, dapat dikatakan bahwa manfaat utama dari jaringan bisnis adalah memberikan informasi mengenai aktivitas bisnis yang sedang dilakukan. Melalui informasi tersebut sebuah perusahaan dapat melakukan berbagai strategi inovasi agar produk yang mereka tawarkan dapat sesuai dengan kebutuhan konsumennya di pasar. Melalui kerjasama dengan jaringan bisnisnya suatu perusahaan dapat terus eksis dan bersaing dengan berbagai kompetitornya.
1.3 Â Jenis-Jenis Jaringan Bisnis
   Jaringan bisnis bukan hanya hubungan antara pemasok dan pembeli, jaringan bisnis juga memiliki jenis-jenis yang banyak berdasarkan fungsinya masing-masing. Mengutip dari (Giawa, 2021: 3), jenis-jenis jaringan bisnis berdasarkan fungsi bisnisnya, antara lain:
1. Jaringan Pemasaran
   Untuk keberhasilan dalam pemasaran produk dan layanannya, suatu usaha perlu memiliki jaringan pemasaran yang handal, yang selalu siap menyerap produk dan layanan usaha dengan volume, harga dan waktu yang tepat atau membantu kegiatan pemasaran. Dengan begitu jaringan pemasaran ini dapat terdiri dari jaringan inti dan penunjang. Jaringan inti dapat terdiri dari para perantara pemasaran seperti grosir, pengecer, agen dan perantara pemasaran lainnya. Sedangkan jaringan penunjang adalah suatu lembaga atau pihak ketiga yang berperan sebagai penunjang kesuksesan pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga yang bergerak dalam bidang promosi, ekspedisi, transportasi, informasi pasar dan lain-lain. Lembaga-lembaga atau pihak ketiga tersebut dapat merupakan lembaga pemerintah, lembaga bisnis dan lembaga lainnya.
2. Jaringan Produksi atau Operasi
   Jaringan Produksi meliputi kerjasama usaha dan hubungan-hubungan dengan berbagai pihak (produsen, pemasok dan pihak lainnya) yang dibutuhkan untuk menjamin proses produksi atau operasi dapat berjalan dengan baik. Dengan jaringan produksi yang kuat maka kapasitas produksi perusahaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan (fleksibilitas dalam kapasitas), dapat dilakukan semacam pembagian tugas produksi sesuai dengan keunggulan anggota jaringan, sehingga proses produksi dapat dilakukan lebih efisien, dapat melakukan produksi yang besar melalui subkontrak/maklon ataupun melakukan kerjasama sehingga dapat memenuhi permintaan yang besar dengan cara yang ekonomis.
3. Jaringan Keuangan atau Pembiayaan
   Jaringan keuangan menyangkut kerjasama hubungan-hubungan dan akses ke sumber pembiayaan, baik lembaga keuangan bank, maupun non bank. Jaringan keuangan atau pembiayaan ini diperlukan perusahaan untuk pemenuhan kebutuhan modal perusahaan secara efektif dan efisien. Selain itu juga, jaringan atau lembaga keuangan diperlukan untuk kemudahan-kemudahan dalam melakukan transaksi baik di dalam maupun luar perusahaan.
2. Â Produksi