Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bait Pahit

7 Januari 2016   15:51 Diperbarui: 7 Januari 2016   16:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku sering menulis tentang itu di Majalah kampus, pernah juga koran lokal  memuatnya” jawabku dengan tanda tanya yang sudah membelit di kepalaku.

“Aku salah satunya” jawabmu dengan raut wajah sedih, dan dapat kupastikan kejujuranlah yang kau katakan.

“Jangan beritahu siapa-siapa; Pak Kirno itu termasuk langgananku”

“Apa? Pak kirno dosen pembimbingku itu?”

“Ya”

“Brengsek Pak tua itu!!!” umpatku.

“Sudahlah. Jangan kaget begitu. Banyak kok model dosen seperti dia. Lagi pula aku hanya ingin membicarakan tentang kita”

“Apa kau mencintaiku?” pertanyaanmu menderaku lagi.

“Ha...ha...mana mungkin aku jatuh cinta padamu”

“Aku bisa membacanya lewat cahaya matamu. Dan kukira aku takkan salah tentang itu”

“Kau salah besar, Nona” tiba-tiba saja aku menjadi angkuh. Entah setan atau malaikat yang berbisik di telingaku. Semua terdengar samar, tak jauh beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun