Berserak berantakan karena penantian
Sesekali kusalahkan keadaan
Tapi saat ini Hujan benar-benar mendengar
Menghadirkanmu diwajahku
Meski pahit dalam kenyataan
Setidaknya bisa kubilang
Namamu telah karam di laut hatiku, di samudera waktu
Hujan berhenti seketika
Tampak wajahnya berseri karena kubacakan puisi. Beribu terima kasih dari bibirnya terdengar lirih.
“ini melegakanku” katanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!