Kembali ke topik perumahan Alam Sutera. Pada awal diberi kepercayaan untuk mengembangkan Alam Sutera, Bu Lia ingin mengembangkan perumahan sistem cluster. Bahkan pengembang Alam Sutera sampai mengunjungi 17 konsultan untuk awal perencanaan pembangunan kawasan hunian.
Alam Sutera ingin memiliki nilai tambah dibandingkan dengan kompetitor yang ada. Apalagi saat itu Alam Sutera adalah pemain baru di bidang konstruksi perumahan. Salah satunya adalah mengembangkan kawasan hunian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
“Ada hal lain yang membuat saya bingung. Waktu itu istilah cluster belum begitu dikenal di Indonesia. Belum ada padanan kata untuk kata cluster. Mau diberi nama kompleks atau blok, juga tidak tepat,” jelas Bu Lia.
“Mungkin dulu orang berpikir aneh mengapa rumah tidak ada pagarnya. Kesannya menjadi terbuka dan plong. Orang bisa langsung masuk ke halaman rumah dan ketuk pintu,” tambah Bu Lia geli.
Sistem cluster secara umum adalah suatu permukiman yang dikeliling oleh pagar dan memiliki satu gerbang untuk keluar masuk. Fitur utama dari permukiman ini adalah adanya dinding pagar keliling kawasan sehingga seseorang, baik penghuni atau tamu, tidak dapat leluasa keluar masuk kawasan dengan bebas tanpa meminta ijin atau memiliki kartu anggota di pintu pejagaan.
Selain itu di setiap gerbang cluser dilengkapi dengan CCTV dan beberapa titik di kawasan Alam Sutera. Hingga semua kegiatan terpantau oleh pihak keamanan. Untuk sarana berolah raga, setiap cluster juga dilengkapi dengan kolam renang dan lapangan basket.
“Awalnya yang ada adalah fasilitas kolam renang dan lapangan tenis. Tetapi akhirnya diganti dengan lapangan basket. Lapangan tenis yang menggunakannya hanya bapak-bapak. Selain itu bunyi bolanya teng....tang....teng....tang, membuat penghuni sekitar terganggu. Kalau lapangan basket meski bunyi duk..duk..duk, yang main ‘kan remajanya.”
O begitu ya, Bu.
“Lalu mengapa kita membuat kolam renang di satu tempat tetapi ukurannya besar? Masalahnya adalah keterbatasan lahan. Tidak ada kolam renang bertingkat,” lanjut Bu Lia yang disambut senyum geli Kompasianer.
Kemudian seorang Kompasianer menanyakan : konsep arsitektur atau ciri khas apa yang digunakan oleh Alam Sutera untuk mengembangkan perumahan?
“Sebenarnya Alam Sutera lebih mengutamakan kenyamanan penghuni dengan dekat dengan alam. Sebagai negara tropis, perumahan yang cocok adalah perumahan dengan arsitektur nusantara dan menggunakan memaksimalkan banyak bukaan untuk udara. Buat apa punya rumah bagus tetapi bikin gerah.”