Â
Idealnya satu desa dilayani oleh satu orabng petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).   Perkiraan saat ini baru tersedia 15.000 PLKB.  Jadi masih kurang sekitar 3.000 orang lagi.  Hal ini juga sesuai dengan amanat Presiden Jokowi bahwa BKKBN selain menjadi pelayananan kesehatan terutama alat kontrasepsi, kemudian meningkatkan kemauan kesadaran masyarakat untuk ikut KB, juga revolusi mental berbasis keluarga.
[caption caption="Davia Sherly Mustafa sedang beraksi"]
Pada akhir acara, para kompasianer dihibur oleh penyanyi Devia Sherly Mustafa,  Nyanyian merdu Devia berlangsung hingga saat menjelang azan maghrib.  Tidak lupa ada bagi-bagi hadiah untuk tweet terbaik dan kompasianer yang bisa menjawab pertanyaan dari Panitia. Sayang seribu sayang, saya tidak beruntung untuk mendapatkan hadiah berupa uang tunai maupun souvenir dari Devia. Selamat untuk teman-teman yang beruntung.
Saat azab Maghrib para kompasianer dijamu makanan yang lezatos dan makyuss...... Terima kasih Kompasiana.  Sudah dapat ilmu, hiburan, dan pulang ke rumah dengan perut kenyang..... Goodiebagnya juga lumayan berat. Selain poster besar BKKBN, buku Menjadi Orangtua Hebat juga lumayan berat lho. Â
[caption caption="Mejeng dulu ah (dok.pribadi)"]
Bergaya dulu ah di acara Nangkring Bareng BKKBN (terlihat dilator belakang pemandu acara Mba Citra Agnesia besemangat membawakan acara quiz). Dear Kompasiana, kalau ada acara nangkring yang diadakan di sekitar Tangerang saya daftar lagi ya.....
Catatan AKhir
Acara puncak Harganas XXII yang yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2015 dan berlokasi di Lapangan Sunburst, Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong berjalan sukses dan lancar.  Acara tersbut dihadiri ribuan orang.  Dalam sambutannya Presiden RI Jokowi mengatakan bahwa melalui keluarga akan terbentuk karakter dan kepribadian anak.Â
Dalam acara tersebut Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany juga mendapatkan ganjaran manis berupa penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan bersama dengan 23 kepada daerah se-Indonesia. Selamat ya, Bu Airin....
Masih di lokasi acara, sebanyak 22.253 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat berjanji bahwa tidak menempuh pernikahan dini hingga usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi pria.  Ayo Bu Airin, kita catat siapa yang kelak ingkar janji, he..he..