E. Dialog
Dalam sebuah drama dialog merupakan unsur terpenting dikarenakan tanpa sebuah dialog penonton drama akan sulit untuk memahami jalan cerita sebuah drama. Dengan adanya dialog maka akan mempermudah penonton dalam memahami unsur-unsur pembentuk drama.
Melalui uraian sebelumnya tentang tema, tokoh, alur, latar dapat dinyatakan bahwa dialog dalam naskah drama "Perempuan dan Ilusinya" karya Adhyra Pratama merupakan dialog komunikatif karena dalam naskah drama ini mengungkapkan tema, tokoh dan alur dengan jelas. Dalam naskah drama "Perempuan dan Ilusinya" karya Adhyra Pratama menggunakan dialog-dialog yang sangat menggambarkan percakapan setiap karakter dengan sangat apik.
F. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bentuk bahasa untuk mengungkapkan suatu bahasa dengan indah agar tampak semakin hidup. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada naskah drama "Perempuan dan Ilusinya" karya Adhyra Pratama dapat ditemukan beberapa penggunaan gaya bahasa yaitu gaya bahasa sindiran.
Berikut ini adalah bukti kutipan yang menunjukan adanya majas atau gaya bahasa sindiran dalam naskah drama "Perempuan dan Ilusinya" karya Adhyra Pratama:
Kutipan I
A: Kau buta! Lihat, aku berdua dengan anakku!
BA: (meledak tawanya, bahkan terus tertawa hingga keluar air matanya) kau yang buta! Ini foto kau sendirian! Sendirian! Lihat baik-baik!
Kutipan II
A: Kenapa kau begitu menjijikkan!