Dari dialog diatas, bisa dibuktikan bahwa Bayangan antagonis (BA) merupakan tokoh antagonis dengan alasan dari namanya saja sudah terpampang jelas bahwa dia adalah tokoh penentang dalam naskah drama tersebut. Selain itu, dialog tersebut juga membuktikan bahwa tokoh Bayangan Antagonis menentang apa yang dikatakan oleh tokoh utama.
A: (terjerit tertahan, namun kembali diam ketika merasakan BA akan kembali datang) Kenapa kau datang lagi, saat aku sedang merasakan saat terindah dalam hidupku! Music sudah perlahan menjadi iringan perkusi cepat dan distorsi. Seperti yang dibayangkan A, BA kembali berkunjung.
BA: Sudah-sudah! Sudah selesai romantis-romantisnya! Kau kira sedang berada dalam kisah teenlit di novel-novel, begitu! (kembali tertawa)
Pada kutipan kedua juga membuktikan bahwa tokoh Bayangan Antagonis merupakan tokoh antagonis dengan alasan bahwa dia adalah tokoh penentang dalam naskah drama tersebut. Selain itu, dialog tersebut juga membuktikan bahwa tokoh Bayangan Antagonis menentang apa yang dikatakan oleh tokoh utama.
Dalam naskah "Perempuan dan Ilusinya" karya Adhyra Pratama tokoh tritagonis adalah Anak Khayalan (AK), hal ini dibuktikan bahwa tokoh tersebut adalah tokoh penengah antara tokoh utama dan tokoh antagonis dalam naskah drama tersebut. Berikut bukti kutipannya:
BA: hahaha (tertawa dan kembali hilang)
A: Aku mohon dengan sangat kepadamu (setengah menjerit kearah hilangnya BA) jangan kembali lagi disini, aku begitu bahagia bila kau tidak ada sini!
AK: (Sudah berdiri sejak lama, AK masuk tanpa disadari A yang masih berbicara pada dinding) dia datang lagi bu!
A: (kaget) nak, kau sudah disini.
 AK: dia datang lagi bu?
Dari dialog diatas, bisa dibuktikan bahwa Anak Khayalan (AK) merupakan tokoh tritagonis dengan alasan dia adalah tokoh penengah antara Aini sebagai tokoh utama dan Bayangan Antagonis sebagai tokoh antagonis dalam naskah drama tersebut.