Mohon tunggu...
Ayu WandanaYuantika
Ayu WandanaYuantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

mari berbahagia bersama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Obsesi

12 Juni 2022   19:43 Diperbarui: 12 Juni 2022   20:01 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari-hari kita sebagai pasangan berlalu dengan indah dan menyenangkan. Hubungan kami berjalan sekitar hamper 7 bulan, dan ia masih memperlakukanku dengan hangat seperti sebelumya. Lucas tak pernah berubah, ia justru semakin ketara bahwa ia sangat menginginkanku, dan tak mau melepasku. 

Meskipun kami berkencan, tak ada yang menyadarinya karena Lucas adalah orang yang sangat ramah. Orang-orang mengira kami hanya berteman biasa dan aku nyaman akan hal ini karena kebanyakan dari mereka tak mengusik hubungan kami.

Lucas sangat perhatian padaku, bahkan hal-hal kecil tentangku ia selalu tahu. Ia selalu memintaku untuk memakai baju dengan warna yang sama ketika pergi kuliah, karena ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita telah bersama untuk waktu yang lama. Ia sering memilihkanku pakaian, dan melarangku memakai pakaian yang terbuka. Tentu saja, ia melakukannya agar aku tak dilirik oleh orang lain. Ia tetap mengirimiku surat cinta secara rutin setiap hari.

Jika orang lain bisa membenci tanpa alasan, maka aku juga bisa mencintaimu tanpa alasan.

Ia sering mengungkapkan perasaannya dengan sangat juntaian kata, meskipun terkadang ia mengutip kalimat dari buku yang ia baca karena menurutnya kalimat itu melambangkan apa yang sedang ia rasakan. Lucas pulalah orang yang selalu pertama hadir ketika aku sedang merasa tertekan dan lelah dengan dunia. 

Jika biasanya ia sangat cerewet, ia akan menjadi pendiam ketika aku menangis menumpahkan kesedihanku. Ia hanya akan memelukku sembari mengelus punggungku sembari aku menangis. Ia paling tahu cara menenangkan perasaanku, dan itulah yang membuat aku makin menyukai Lucas.

"Seberat apapun itu, berdua lebih baik daripada sendiri" Ucapnya.

"Hah? Basi" Jawabku sesenggukan.

"Diamlah, jangan menginterupsiku"

"Tak ada yang menginterupsimu"

"Tuh.. kamu udah ga fokus ke masalah tadikan, memang kamu nggak bisa konsisten"
            "Apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun