Kali ini Sirajuddin sungguh-sungguh menangis. Dia sadar apa yang sudah terjadi sepuluh tahun ini.Â
Aning terpaksa pulang ke rumah orang tuanya dengan membawa Yasmin. Mereka hidup sederhana di sana sementara Sirajuddin menikah dengan wanita selingkuhannya.
Selama itu, tak sekali pun dia menemui mantan istrinya untuk sekedar menitipkan biaya untuk Yasmin. Sirajuddin benar-benar menutup mata untuk mereka berdua.Â
Dan ketika akhirnya kehidupannya berbalik seratus delapan puluh derajat, Sirajuddin pun merasa malu untuk mencari istri dan anaknya.Â
*
Sirajuddin sudah gila!Â
Begitu berita yang beredar akhir-akhir ini. Untuk membuktikan kebenarannya, satu per satu tetangga menjenguknya sambil membawakannya makanan.Â
Bisik-bisik kemudian mengusulkan agar Sirajuddin dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapat perawatan. Khawatir kalau-kalau bertambah parah justru akan membahayakan warga lainnya.
Namun ada juga yang mengusulkan untuk mencari Aning dan Yasmin. Toh, mereka berdua lah yang sebenarnya sangat dirindukan Sirajuddin.
Hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan.Â
Tak terasa sudah enam bulan berlalu sejak warga sepakat mencari di mana Aning dan Yasmin saat ini.