Ibu sedang menyiapkan makan malam, saat aku duduk menunggu dengan muka cemberut dan kedua tangan terlipat di dada.
"Sayang, tunda dulu keberangkatanmu sampai adikmu libur sekolah. Jangan kecewakan ibu kali ini!"
Aku pasrah.Â
Hari yang ditunggu pun tiba. Sekolah Julia mengumumkan libur selama dua pekan. Aku dan geng Altarex segera mematangkan rencana.Â
Pagi itu aku, Julia, dan sebelas anggota geng Altarex menumpang bus dengan tujuan peternakan Hans. Perjalanan dimulai pukul sembilan pagi, dan akan sampai sekitar pukul dua belas siang.Â
Di tengah perjalanan, bus berhenti untuk mengganti ban depan yang tiba-tiba bocor.Â
Ketika bis bergerak kembali, Julia duduk di sebelahku dan mengatakan sesuatu.
"Ini pertanda buruk, Kak. Apa kau tidak merasa takut sama sekali?"
Aku mendengus kesal. Beginilah kalau anak kecil harus ikut. Yang ada di kepalanya hanya kejadian buruk dan rasa takut.Â
Aku mengaitkan speaker kecil ke telinga dan mulai memutar playlist lagu favorit. Sekilas kulirik anggota geng Altarex masih tenang di kursi masing-masing.