Aku terpana.Â
Penginapan ini menyerupai kastil kerajaan yang kerap kubaca dalam buku dongeng. Sebaiknya aku mencoba berbicara dengan orang di dalam sana. Setidaknya aku ingin menginap untuk malam ini saja.
"Ada apa, Nona?" seorang wanita tua dari belakang meja pembatas menyambutku.
Aku memandang wajahnya yang tampak menyeramkan. Kulitnya berwarna abu-abu dan sedikit agak gelap. Matanya menatap tajam dan hidungnya besar.
"Nyonya, apakah aku bisa menginap semalam saja? Aku akan membayarnya dengan uang ini. Maaf aku tak punya yang lainnya," aku menyodorkan dua lembar uang kertas serta beberapa koin sisa dari membeli permen sebelumnya.
"Apakah itu kurang?" aku menatap wanita itu dengan khawatir.
"Dengan harga segini kau tidak akan mendapatkan jatah makan."
"Baiklah, aku setuju!" kataku lega.
Wanita itu lalu memberiku kunci  besi yang menurutku agak kuno dan terlalu besar.
"Kau bisa lewat tangga di ujung sana dan menemukan kamarmu sesuai angka yang tertulis di kunci itu."
Aku mengangguk setelah mengamati benda di tanganku. Ada gambar siluet wanita bermahkota terpatri di sana.