Entah saat itu pukul berapa, tetapi mataku mulai mengantuk dan bus kembali berjalan terseok-seok.Â
Aku berdiri sambil memegang kursi di depanku. Apakah jalan di bagian depan rusak? Aku bertanya dalam hati.
Ternyata tidak sama sekali. Jalanan begitu rata dan mulus. Begitu juga di arah belakang.Â
Baru saja aku ingin duduk kembali, tiba-tiba bus yang kutumpangi seolah membentur sesuatu dengan sangat keras.
Tubuhku terpental dan menghantam kursi penumpang. Ouhh, rasanya sakit sekali.Â
Aku meringis sambil berusaha bangkit. Apakah ada masalah dengan ban yang baru?
Aku terperanjat kaget. Mengapa tidak ada orang di sini?Â
Dan geng Altarex, kenapa mereka ikut-ikutan menghilang?
"Julia? Philip? Lissa? Kalian dengar aku?"
"George? Tolong jangan bercanda!"Â
Aku mulai putus asa.Â