Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah aku sedang bermimpi?
Kucubit pipiku. Sakit. Berarti aku tidak bermimpi.Â
Aku berusaha menepis berbagai pikiran buruk yang mulai menerorku. Lebih baik aku segera keluar dari sini.
Jantungku berdegup dengan ketidaknormalan. Seumur hidup, ini adalah kejadian teraneh yang pernah kualami. Apa yang harus kukatakan pada ibu nanti tentang Julia?
Saat aku menengok ke belakang, bus terlihat sebagai rongsokan tua yang ditumbuhi rumput-rumput liar.Â
Apakah aku sedang terjebak ke dalam dimensi lain? Itu mirip dengan cerita horor yang kubaca dari buku perpustakaan.
Sebaiknya aku segera pergi sebelum keanehan lainnya terjadi. Dan Julia, semoga aku bisa menemukannya.
Aku terus berjalan di tanah kering kekuningan. Aku gagal menghidupkan lokasi di ponsel, Layarnya bahkan mati setelah kut terlempar karena kejadian tadi. Aku tidak dapat mencari tahu di mana aku sekarang.
Perlahan permukaan jalan mulai berubah gelap. Pepohonan di sekeliling membentuk siluet seperti monster.Â
Aku benar-benar lelah. Semoga ini tidak terlalu lama dan aku bisa segera menemukan sebuah desa.
Nafasku hampir habis, ketika akhirnya di kejauhan terlihat sebentuk bangunan besar. Aku berjalan mendekatinya dan berharap kengerian ini segera berakhir.
Penginapan Barbara Lewis. Aku membaca papan penunjuk yang tampak kotor di atas pintu masuk.