"Cara sayang, kau terlalu banyak membaca komik."
"Bu, semua orang telah mengaitkan meninggalnya ayah disebabkan sihir yang ibu lakukan."
"Kau juga percaya?"
"Aku butuh ibu memberitahuku dan aku akan mempercayai apapun yang ibu katakan."
Ibu terduduk di kursi kayu peninggalan nenek. Kursi itu begitu besar, sampai-sampai jika aku duduk di sana aku seperti tenggelam ke dalamnya.Â
Kelembutan di wajah ibu berubah menjadi kesedihan. Tapi aku masih punya satu pertanyaan kunci.
"Aku menemukan beberapa botol berisi ramuan. Itu milik ibu, kan?"
"Kau juga memeriksa barang pribadi ibu?"
"Sebenarnya aku tidak bermaksud...."
"Cara, kita harus menghentikan pembicaraan ini. Ibu masih harus melanjutkan membuat roti pesanan keluarga Miguel."
Aku beranjak meninggalkan ibu, dan menangis menyalahkan kebodohanku. Bagaimana aku bisa lancang kepada wanita yang telah melahirkanku?