Papa sangat percaya pada janjimu. Feeling seorang ayah yang tidak dapat dijelaskan.
Dan beberapa tahun kemudian, sesaat sebelum papa menghembuskan napas terakhirnya, papa memegang tanganmu sambil tersenyum. Dia menitipkan putrinya yang amat berharga kepadamu.Â
Aku sendiri tidak butuh waktu lama untuk jatuh cinta kepadamu setelah kita menikah.
Ternyata kau lelaki yang sangat gentle. Kau selalu mendahulukan dan melindungiku sekuat tenaga. Dari sana aku mengerti bahwa masih ada pria baik di dunia ini selain Sam Tsui.Â
Aku mengerti Sam Tsui bukanlah jodoh yang diberikan Tuhan. Ini membawaku menyadari tujuan hidupku sebenarnya.
Aku rela meninggalkan pekerjaanku demi keluarga kecil kita. Mencurahkan cinta yang kumiliki untukmu dan anak-anak kita.Â
Ingat saat keuangan kita sangat kritis dan kita harus menjual semua aset. Sedetik pun aku tidak berpaling dan selalu berada di dekatmu. Menjadi istri yang setia sangatlah mulia bagiku.
Dan Tuhan begitu adil. Dia mengembalikan semuanya dan menambah lagi dengan yang lainnya.Â
*
Makan malam sudah siap. Aku duduk di kursi sendiri dan menunggu kau pulang, entah berapa menit lagi.Â
Aku menatap ponsel di meja, masih diam tanpa dering panggilan darimu. Tapi aku segera melompat turun saat bel pintu berbunyi dua kali.