[Cerpen ini saya dedikasikan untuk Pak Sirpa. Salam sehat selalu]
"Dari komentar Anda dalam tulisan-tulisan saya, saya yakin Anda orang yang ramah Bolehkah saya mengundang Anda minum kopi sore ini?"
Dan menit pertama di kedai kopi, aku gelisah dan menyalahkan diri sendiri. Sepertinya ini berlebihan, mengharapkan Tuan Glad bisa meluangkan waktu. Bukankah dia sangat sibuk? Ini konyol.
"Nona Aska?"
Aku mencari sumber suara.Â
Seorang pria tegap berkepala plontos. Aku merasa geli. Jadi dia tak punya rambut?Â
"Selamat sore, Tuan Glad. Iya, saya Aska," aku berdiri dan menawarkan salaman.
"Oh maaf, saya Luke. Orang yang Anda maksud masih di luar."
Hah?
"Boleh saya duduk, Nona?"
"Oh, ya tentu..."