Aku perlu tahu kenapa ayah tidak menghargai jerih payah ibu? Tidak cuma berjuang melahirkan anak-anaknya, ibu bahkan sedikit sekali tertidur karena selalu menjaga kami anak-anaknya
Ayah adalah kepala keluarga tetapi tidak sempat menanyakan bagaimana sekolahku. Apakah adik sudah mulai sembuh dari demam, atau apakah kami ingin makanan lain seperti biskuit, misalnya? Semua pekerjaan ini diambil alih oleh ibu.
*
Suatu hari di musim panas. Aku tidak dapat mengikuti liburan bersama teman-temanku. Kami tak mempunyai dana karena ayah kehilangan pekerjaannya.
Aku berjalan sendiri, membuang segala yang menekan dalam kepala. Memikirkan hal yang tidak kita miliki, hanya akan menambah kesedihan.
Bunga-bunga zinia menggodaku. Warna mereka bagai menghangati semangatku. Aku memetiknya, membawanya ke dalam tas kecilku.
Kawanan burung kecil terbang memenuhi langit. Mereka saling berkumpul layaknya sebuah pesta pertemuan. Reuni antara sahabat-sahabat lama.
Aku memejamkan mata saat semilir angin berhembus. Aku merasakan kebahagiaan dari semua ini. Tentang hidup yang berjalan mengikuti arah kebenaran. Seseorang tak bisa lari darinya.
Tomorrow's fate can change
Believe what you can't see
Flowers dance in the wind
Appreciate it all
(Nasib besok bisa berubah
Percaya apa yang Anda tidak bisa melihat
Bunga menari tertiup angin
Hargailah semuanya)
Semua keluarga menyukai anak perempuan. Ayah dan ibuku juga merasa kehadiranku seperti sebuah permata yang berharga.
Aku tak perlu memikirkan mengapa ayahku begini dan begitu. Kami harus menghargai kesetiaan dan cucuran keringatnya.
Pertengkaran di antara mereka bukan bagian dari duniaku. Aku tidak ada di dalam lingkaran itu. Semua orang dewasa akan menempuh banyak cara untuk menyelesaikan masalah mereka.