Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Ikan Nila yang Lenyap

6 Agustus 2022   10:51 Diperbarui: 6 Agustus 2022   11:01 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentang Ikan Nila yang Lenyap|foto: Steff Liu/Pinterest

"Kak? Kak Mala?" 

Tak ada sahutan. 

Aku mendorong pintu kayu yang sudah lapuk dimakan rayap. 

Memang, di daerah tidak subur, rayap hadir sebagai penyeimbang ekosistem. Sarang rayap yang dapat tumbuh setinggi lima meter akan menjadi petunjuk adanya cadangan air di dekatnya. 

Di hutan, rayap membantu siklus air hujan dengan membangun rongga tanah. Air hujan diserap dan disimpan sebagai cadangan air bagi makhluk hidup.

Rayap adalah serangga pengurai daun kering dan pohon mati di hutan untuk mengambil selulosa di dalamnya, agar tidak terus memenuhi hutan dan siklus nutrisi kembali ke ekosistem. Apa jadinya sebuah hutan tanpa koloni rayap? Demikian Kak Mala pernah bercerita panjang lebar tentang rayap. 

"Kita masuk saja. Ini ada sandal Kak Mala. Mungkin dia tidur?"

Aku mengangkat bahu, tapi kemudian mendahuluimu masuk ke kamar.

Terlihat sesosok tubuh ringkih tergeletak di bale kayu.

*

Ikan nila di kolam terpal yang susut airnya|foto: dokpri
Ikan nila di kolam terpal yang susut airnya|foto: dokpri
Kolam terpal itu disiapkan bapak untuk Kak Mala. Posisinya memanjang ke timur, dua meter dari pohon mangga kuweni kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun