"Kak? Kak Mala?"Â
Tak ada sahutan.Â
Aku mendorong pintu kayu yang sudah lapuk dimakan rayap.Â
Memang, di daerah tidak subur, rayap hadir sebagai penyeimbang ekosistem. Sarang rayap yang dapat tumbuh setinggi lima meter akan menjadi petunjuk adanya cadangan air di dekatnya.Â
Di hutan, rayap membantu siklus air hujan dengan membangun rongga tanah. Air hujan diserap dan disimpan sebagai cadangan air bagi makhluk hidup.
Rayap adalah serangga pengurai daun kering dan pohon mati di hutan untuk mengambil selulosa di dalamnya, agar tidak terus memenuhi hutan dan siklus nutrisi kembali ke ekosistem. Apa jadinya sebuah hutan tanpa koloni rayap? Demikian Kak Mala pernah bercerita panjang lebar tentang rayap.Â
"Kita masuk saja. Ini ada sandal Kak Mala. Mungkin dia tidur?"
Aku mengangkat bahu, tapi kemudian mendahuluimu masuk ke kamar.
Terlihat sesosok tubuh ringkih tergeletak di bale kayu.
*
Kolam terpal itu disiapkan bapak untuk Kak Mala. Posisinya memanjang ke timur, dua meter dari pohon mangga kuweni kedua.Â