"Gak rela kenapa kamu?" Pak Billy nanya sambil berusaha melotot biar keliatan serem.
Gue masih belom mudeng. Daritadi yang gue liat itu apa? Halu? Serius?
"GERALD!"
"SIAP PAK!"
"Kamu itu kenapa? Gak rela, apa yang gak rela?"
"Saya gak rela bapak sama Andra pak!"
Suasana kembali hening lagi. Sekarang semua pandangan pindah ke Pak Billy sama Andra. Begitu pun sama mereka berdua. Mereka berdua jadi kayak pasangan yang baru kebongkar hubungannya. Salting bro!
"A, apa maksud kamu?" Pak billy nanya lagi sama gue.
Gue sekarang baru sadar. "Aduh.." saya sakit perut pak, saya mau ke toilet dulu."
Gue buka pintu kelas tanpa nunggu izin dari pak Billy. Pusat system saraf alias otak gue masih bingung sama semua kejadian yang baru aja gue alamin. Sambil jalan ke toilet gue berpikir. Mulai dari Kirana yang bilang, "Hahaha, dia mana mau sama kalian semua. Jelas lah, dia pasti akan pilih gue." Sampe kalimat rusak soal ketidak relaan gue kalo Andra jadian sama Pak Billy. Mati Gue! Ah, sumpah hari apa sih ini. Kok kayaknya masalah gue complicated banget!
Sampe kamar mandi gue bingung mau ngapain. Gue mau ngapain tadi? Akhirnya, gue putusin untuk jadi hantu ruang multimedia. Males balik ke kelas cowok ganteng itu. Males kesaing gue. Otak ini masih terus ngulang ngulang adegan yang baru aja terjadi.